Sabtu, 20 April 2024 | 12:32
OPINI

Jika Sudah Tak Cinta

Jika Sudah Tak Cinta
Ilustrasi Jika Sudah Tak Cinta (Int)

Pernikahan  itu adalah Perjanjian yang kuat,  Allah sebutkan dalam surat An Nisa ayat 21. Mishaqon gholizon (Perjanjian yang kuat) . Dalam al Qur  an 3 kali Allah menyebutkan Mishaqon gholizon salah satunya Perjanjian dengan para Nabi, sangking agungnya ijab qabul disetarakan dengan perjanjian Allah dengan para Nabi. Ijab qabul bukan hanya ucapan bibir saja tapi juga janji pada  Allah untuk mengauli istri dengan baik, menjadi suami yang bertanggungjawab.

Hidup dalam mahligai rumah tangga tanpa batas waktu, artinya tidak sebulan setahun tapi seterusnya sampai maut memisahkan. Namun mengapa sering terjadi mahligai yang dimulai dengan Perjanjian yang kuat itu hancur berantakan?

Mengapa saat nikah semua terasa indah  namun lama lama sudah  tak cinta lagi?

Karena masing masing pasangan hanya fokus dengan kekurangan  lupa melihat kelebihan pasangannya. Inilah faktor utama Perjanjian itu rapuh.

Dulu saat pengantin baru semua kelihatan indah namun berjalan waktu mulai sering membandingkan dengan lawan jenis yang lain. Suami mulai membandingkan istrinya dengan teman wanitanya di kantor yang selalu dandan rapi  dan bersikap lembut.  Inilah pengikisan perjanjian yang kokoh itu. Seakan akan wanita lain lebih sempurna dari pasangan halalnya. Inilah tiupan iblis ke hati suami istri agar masing masing mulai melirik yang haram. Sungguh tanpa disadari pikiran ini akan menutup semua kebaikan pasangan masing masing. Bila dulu dia jatuh cinta karena perhatian istrinya sekarang berubah merasa istrinya cerewet. Kalau dulu dia bangga dengan kecerdasan istrinya sekarang merasa istrinya kepintaran. Istrinya rajin taklim dikatakan istri itu harus di rumah. Selayaknya para suami bersyukur istrinya rajin taklim karena dengan itu kewajiban suami untuk mendidik istri ilmu agama terbantu dengan hadirnya istrinya di majlis ilmu.

Pokoknya bagi mata yang sering melihat yang diharamkan istrinya selalu saja salah. Selalu melihat kekurangan istrinya. Selalu membawa dalil tempat  terbaik istri di rumah. Benar, ada hadis Rasulullah mengatakan bahwa, sholat terbaik wanita itu di rumahnya bahkan di kamarnya, namun jika istri ingin ke masjid suami tidak boleh melarang istrinya. Tentu saja dengan syarat dan ketentuan tidak boleh dandan berlebihan dan menutup aurat. Ini artinya suami tidak boleh melarang istrinya jika ingin menghadiri majlis taklim, berdakwah sebagaimana dicontohkan istri Rasulullah AISYAH. Suami harus mendukung karena setiap kebaikan yang dilakukan pasti akan di balas Allah.

Maka sungguh zholim suami yang  mencari kekurangan istri bahkan kelebihan istri yang mungkin membuat orang lain kagum baginya sangat tidak berarti. Inilah tipe suami atau istri yang tidak bersyukur. Selayaknya melihat kelebihan pasangan bukan mencari kelemahan dan kekurangan jodoh yang Allah berikan.

Jagalah perjanjian yang kuat itu dengan memahami kekurangan pasangan karena dirimu sendiri pun tak sempurna. Sungguh  Rasulullah bersabda,  " Sebaik baiknya kalian adalah yang paling baik dengan istrinya dan Aku paling baik pada istriku.. "(Hr Ibnu Majah)

Jadilah pasangan hidup yang saling melindungi bukan saling menyakiti. Terus mencintai tanpa pamrih..

Semoga perjanjian itu tetap kuat hingga maut memisahkan.

Sidoarjo, 25 Maret 2021

Elva Tazar

Penulis Novel  Amak  (Ig@elvatazar)

Komentar