Kutunggu Kau Di Alam Barzah
Oleh: ElvaTazar - Penulis Novel Amak dan Jangan Rampas Imanku
Berita itu sungguh, membuat airmataku mengalir deras, rasanya begitu kuat cinta itu, hingga tak ingin berlama lama tanpa pasangannya. Cinta abadi, ketika yang dicintai wafat, semangat hidup pun sirna, yang ada adalah ingin menyusul belahan jiwa dan bertemu di alam barzah. Karena sesungguhnya kematian itu adalah perpindahan roh dari tubuh di dunia menuju alam barzah.
Hanya 12 hari setelah kepergian suami tercinta, Oma menyusul belahan jiwanya. Usai sholat subuh, ia jemput maut dengan ikhlas menyusul suami tercinta yang sudah 56 tahun bersama dalam suka dan duka.
Sungguh, mempertahankan pernikahan sampai 56 tahun bukanlah sesuatu yang mudah, pasti banyak drama, ada tangis, tawa suka dan duka yang dijalani, bagaikan perahu di lautan yang terus berlayar ditengah ombak dan badai yang siap menenggelamkan perahu itu. Hanya cinta dan kesetiaan yang membuat perahu itu terus berlayar. Oma dan Opa adalah contoh betapa cinta dan kesetiaan tak lekang dimakan usia.
Saat suaminya menghadap Ilahi, Oma dengan suara pelan berujar, " Opa yang merawat Oma tapi mengapa Opa yang pergi duluan?" Tanya Oma dengan airmata yang terus mengalir di pipinya.
Sungguh, pertanyaan yang menggambarkan begitu cintanya dua sejoli ini, cinta yang tak pudar dimakan waktu.
"Itu tandanya Opa sayang sama Oma, Opa ingin Oma tetap hidup menemani anak cucu. Makanya Oma harus kuat." Jawabku sambil mengusap pipinya. Oma tak bergeming, tatapannya kosong, namun mulutnya selalu memohon maaf untuk suaminya, " Maafkan Opa yaa, kalau Opa ada salah.." Ucapan itu yang terus ia sampaikan kepada siapa pun yang melayat ke rumahnya.
Pagi ini, bagaikan mimpi dihadapanku jasad Oma terbujur kaku. Mata itu sudah tertutup rapat, bibir itu membisu, namun wajahnya tersirat kebahagiaan karena menyusul suami tercinta yang telah menanti di alam barzah.
Innalilahi wa innailahi rojiun, tak ada yang pasti di dunia ini selain kematian, walaupun banyak yang menghindari namun ada juga orang yang merindukan kematian. Disaat jiwa lelah akan fitnah dunia, dikala belahan jiwa sudah tiada, kematian begitu dirindukan karena sejatinya hanya perpisahan roh dan jasad serta perpindahan alam dunia menuju alam barzah.
Allah SWT berfirman : “Barangsiapa yang mentaati Allah dan RasulNya, mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah yaitu para Nabi, orang-orang siddiqin, orang-orang yang mati syahid, orang-orang soleh dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya” QS An-Nisa ayat 69.
Ibnu Qoyim dalam bukunya "ROH" menafsirkan ayat ini orang sholih akan saling bertemu di alam barzah roh yang sholih akan dikumpulkan dengan para roh orang-orang yang mati syahid dan diberi nikmat karena amal sholihnya saat di dunia.
Kucium wajah Oma untuk yang terakhir kalinya, kubisikkan doa dan harapan semoga di alam barzah Oma bertemu dengan belahan jiwanya Opa Tahir suami tercinta.
Selamat jalan Oma Any, kembalilah kepada Penciptamu dengan hati bahagia dan dengan ridhoNya.
"Hai, jiwa-jiwa yang tenang, kembalilah kepada Rabbmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jamaah hamba-hamba-Ku dan masuklah ke dalam surga-Ku." (Al fajr 27 -30)
Tulisan ini untuk "cinta sejati" (Oma dan Opa Tahir)
Komentar