Kamis, 18 April 2024 | 19:35
OPINI

Firasat Kematian Adik Jadi Kenyataan

Firasat Kematian Adik Jadi Kenyataan
Boy Tamzil

Hari kematian seseorang tidak akan ada yang mampu memprediksikannya. Namun datangnya kematian terkadang bisa dirasakan melalui firasat yang secara langsung ataupun tidak langsung diterima oleh keluarga dekatnya ataupun dirinya sendiri.

Hal inilah yang dialami secara langsung oleh diri saya sendiri bahkan disaksikan oleh puluhan ribu sahabat-sahabat di Facebook. Firasat ini saya terima dan rasakan satu hari sebelum wafatnya adik bungsu saya Boy Tamzil yang meninggal pada hari Senin, pukul 11:47 WIB.

Firasat ini telah diabadikan di FB. Dimana tepatnya satu hari sebelumnya pada jam dan waktu yang sama. Saya memposting artikel kematian di Facebook dengan judul: “when its time to say good-bye” (Puisi Kematian). Dimana saya menulis puisi terkahir ku dengan judul: Saat Ku Tiba Di Akhir Perjalananku.

Rindukan diriku, namun biarkan kupergi / Walaupun kupergi, kutinggalkan indahnya matahari terbit di pagi hari / indahnya awan di langit biru / indahnya hijau tumbuh-tumbuhan / maupun indahnya bunyi burung berkicau / nikmatilah semua ini, sebelum kau juga pergi.

Boy sudah sejak satu bulan lebih di rawat di ruang ICU RS Boromeus Bandung, karena Boy sakit paru-paru berat. Dua hari yang lampau Boy diperkenankan pulang ke rumah, karena Boy dinilai sudah baikan dan juga bersasarkan hasil Test negatif corona. Namun sayangnya firasat ini akhirnya menjadi kenyataan dimana kemarin Boy telah dipanggil pulang ke rumah Bapa.

Believe it or not, firasat yang menyedihkan inilah yang benar-benar menjadi kenyataan di dalam kehidupannya Mang Ucup. Mohon dukungan doanya untuk Boy dan kami sekeluarga. Amin.

Mang Ucup

Menetap di Amsterdam, Belanda

Komentar