Sabtu, 27 April 2024 | 23:28
OPINI

Perang Tidak Kenal Agama

Perang Tidak Kenal Agama
Puing sisa pengeboman RS Baptis Al Ahli Arab (AFP/MAHMUD HAMS)

Oleh: Mang Ucup

ASKARA - Perang Agama atau Perang Suci (bahasa Latin “bellum sacrum”) adalah sebuah perang yang utamanya disebabkan atau dibenarkan oleh perbedaan dalam Agama 

Pada zaman Modern, debat umum atas keberadaan dimana aspek agama, ekonomi, atau etnis dari sebuah konflik merupakan hal umum dalam sebuah perang yang dijabarkan. 

Menurut “Encyclopedia of Wars”, dari 1,763 konflik sejarah yang diketahui/dicatat, 123 perang, atau 6.98%, menjadikan agama sebagai sebab utamanya, dan 66 perang diantaranya, atau 53.66%, berkaitan dengan Islam. 

“The Great Big Book of Horrible Things” karya Matthew White menjadikan agama sebagai sebab ke-13 dari 100 kejahatan mematikan di dunia. 

Dalam Alkitab PL: Perang = Ibrani “Milkhana” terdapat 313 kali, bnd Arab = Lahama, Yunani = Polemos

Muslim Palestina mencari perlindungan di gereja tertua di Gaza. 

Perang tidak mengenal agama, entah itu umat Muslim ataupun umat Kristen bersama-sama berlindung di dalam satu gereja. 

Di Gereja Saint Porphyrius di Palestina, dia tidak hanya menemukan tempat perlindungan, namun juga perasaan menjadi bagian dari “satu keluarga” – disatukan oleh teror bom yang meledak di sekitar mereka dan harapan bahwa mereka dapat bertahan dari serangan Israel.

Tidak ada perbedaan antara Pendertiaan Umat Muslim dengan Penderitaan Umat Kristiani

Tidak ada bedanya antara lapar Muslim ataupun lapar Kristen

Begitu juga tidak ada bedanya antara Sakit Muslim ataupun Sakit Kristen keduanya merasakan penderitaan dan rasa sakit yang sama.

Pada saat serangan mematikan Hamas terhadap Israel pada tanggal 7 Oktober dan pemboman Israel selanjutnya di Gaza telah memicu lonjakan Islamofobia di berbagai belahan dunia.

Bom Israel menghantam beberapa masjid, gereja maupun sekolah yang menampung orang-orang yang rumahnya diledakkan.

Setiap serangan terhadap rumah ibadah “tidak hanya merupakan serangan terhadap agama, yang merupakan tindakan keji, tetapi juga serangan terhadap kemanusiaan”

“Kemanusiaan” kita menyerukan untuk memberikan kedamaian dan kehangatan kepada semua orang yang membutuhkan tanpa harus melihat agama yang mereka anut.

“Tujuan Israel adalah menghancurkan komunitas kami dan menggusur kami”

Ungkapan dari seorang penduduk Palestina: “Mereka mungkin bisa membunuh kita. Tapi kita akan terus bersama sebagai warga Palestina, hidup dan mati, Muslim dan Kristen.”

Salam Sejatera Dan Doa Damai bagi kita semua

Komentar