Jumat, 03 Mei 2024 | 05:42
NEWS

Prof Rokhmin Dahuri: Nelayan Akan Sejahtera Jika Alat Tangkapnya Modern dan Ramah Lingkungan

Prof Rokhmin Dahuri: Nelayan Akan Sejahtera Jika Alat Tangkapnya Modern dan Ramah Lingkungan
Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri MS

ASKARA - Menteri Kelautan dan Perikanan 2001 - 2004, Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri menghadiri diskusi di  PT.Arteria Daya Mulia (ARIDA) Cirebon. Selasa (10/10).

Dalam kesempatan itu, Prof Rokhmin Dahuri mengatakan, nelayan akan sejahtera jika alat tangkapnya modern modern (efisien) dan ramah lingkungan.

Hal itu di ungkapkan Penasehat menteri kelautan dan perikanan tersebut pada saat menghadiri undangan pabrik produsen jaring terbesar di Asia Tenggara, Cirebon.

Turut hadir pada diskusi tersebut, Direktur PT. ARIDA Irawan Mulia Putra, Mantan Dirjen Perikanan Tangkap Ir.M.Zaini, direksi PT.Arida, pengrajin jaring tangkap ikan tradisional, dan nelayan tradisional Cirebon.

Diskusi di akhiri makan siang di Restoran ASN kejawanan Cirebon.

Dalam kesempatan yang berbeda, Prof. Rokhmin Dahuri, selaku Guru Besar dari IPB University saat menyambangi Kabupaten Indramayu  mengakui bahwa Ia sebagai anak nelayan yang kehidupannya tak bisa lepas dari pantura (pantai utara) Indramayu-Cirebon, karena tempat inilah Ia dibesarkan.  

"Para nelayan tradisional indramayu yang dikenal ulet dan gigih," kata Prof. Rokhmin Dahuri  kepada ratusan nelayan tradisional indramayu di KUD Eretan Kulon Indramayu.

Menurutnya, potensi Kabupaten Indramayu ini yang mencuri perhatian. Kabupaten Indramayu dianugerahi sumber daya alam yang melimpah seperti pertanian, perikanan dan minyak hingga gas.

Tak ayal, Kabupaten dengan tagline bermartabat ini banyak dilirik oleh pemerintah pusat sebagai salah satu daerah yang memperoleh program dan pengembangan  untuk meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.

"Potensi perikanan dan kelautan di Kabupaten Indramayu terus menggeliat seiring dengan semakin canggihnya era digital belakangan ini. Tidak hanya perikanan tangkap, perikanan budidaya/tambak terus menunjukan jatidirinya dan menjadi andalan bagi para pelaku usahanya," ujar Prof Rokhmin yang juga Ketua Umum GNTI (Gerakan Nelayan Tani Indonesia) itu.

Pemerintah, kata Prof Rokhmin Dahuri, sejauh ini terus memberikan dukungan program bagi nelayan. Ia pun mengapresiasi upaya koordinasi antara Pemkab Indramayu dengan Pertamina selaku penyedia BBM solar bersubsidi  kepada  Nelayan di pantura Indramayu.

Putra kelahiran Desa Gebang Mekar (Kampung Nelayan) – Cirebon ini pun menjabarkan potensi perikanan di Kabupaten Indramayu merupakan potensi terbesar di Jawa Barat yang meliputi 4 sub sektor yakni perikanan tangkap, perikanan budidaya, pengolahan perikanan, dan garam.

Untuk perikanan tangkap, paparnya, ada dua jenis yakni perikanan tangkap di laut dan perikanan tangkap di perairan umum (sungai, danau/waduk, rawa, situ dan tambak). 

Untuk perikanan budidaya dikenal dengan budidaya air payau, tambak, dan air tawar dengan komoditi andalan seperti udang windu, udang vaname , bandeng, lele, rumput laut, ikan nila, dan ikan emas.

Sementara untuk sektor pengolahan saat ini di Kabupaten Indramayu telah tersebar berbagai olahan ikan dengan aneka ragam jenisnya. Namun yang paling fenomenal adalah pengolahan ikan menjadi kerupuk ikan dan udang, maupun pengolahan ikan asin.

Terakhir, Prof Rokhmin mengajak kepada seluruh element masyarakat untuk menjaga laut, karena laut adalaha masa depan bangsa.

"Laut adalah masa depan bangsa, mengajak untuk turut menjaga lautan kita. Bukan hanya dari para pencuri ikan, tetapi juga dari kegiatan destructive fishing, penggunaan alat tangkap yang tidak ramah lingkungan, dan yang tak kalah penting cemaran sampah laut terutama sampah plastik. Tidak hanya pemerintah, tapi kita semua wajib menjaga laut kita ini," pungkas Caleg DPR-RI Dapil 8 Jabar.

Komentar