ASKARA - Menteri Koordinasi Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyebut jika masih banyak pihak yang ingin menutupi kasus terbunuhnya Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J lantaran takut namanya ikut terseret.

"Kemudian masih ada saja yang menutupi, ada yang bilang hasil autopsi tidak boleh dibuka saya jawab, ‘siapa bilang’? Boleh saja dibuka itu ke publik, akhirnya dibuka,” ujar Mahfud MD saat menjadi bintang tamu dalam podcast Close The Door Deddy Corbuzier pada, Jumat (12/8). 

Deddy Corbuzier yang dibuat penasaran dengan nama-nama yang akan ikut terseret dalam kasus ini lantas bertanya ke Mahfud MD.

“Ini kalau dibuka sejujurnya, nanti akan ketahuan lagi yang lain lagi, itu gimana?” tanya Deddy.

Mahfud kemudian menjawab, jika dalam kasus ini sudah ada 31 nama yang ikut terseret.

Namun, Mahfud menyentil jika kasus judi, narkoba dan lainnya juga diungkap maka akan banyak lagi nama baru.

“Kalau di kasus ini terorganisir ada 31 nama saja, jangan melebar kemana-mana. Jangan melebar ke judi, narkoba dan lainnya. Kalau itu nanti ada lagi, banyak itu,” kata mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu.

Mahfud juga menyebutkan jika dirinya sudah mengetahui fakta dari kasus ini. Namun, Mahfud mengatakan bahwa memang bukan kewenangannya untuk membongkar.

“Wah, kalau mas Deddy tahu yang lebih dalam, sensitif itu lebih parah lagi, makanya saya bicara yang sudah diketahui publik saja,” ujarnya.

Kemudian, Mahfud berbicara terkait laporan pelecehan seksual yang dialami Putri Candrawathi yang bisa dicabut.

“Sebenarnya sudah cukup jelas, pelakunya bukan Bharada E, dia hanya diperintahkan oleh beberapa orang yang saat itu ada di situ, kan berarti harusnya laporan pelecehan sudah tidak ada," kata dia. 

"Mungkin laporan pelecehan akan dicabut, di-SP3, kan yang dituduh juga sudah ditembak mati. Laporan pemeriksaan itu yang mengerikan campur menjijikkan jugalah,” pungkasnya.