Kamis, 25 April 2024 | 19:13
OPINI

Target Setiap Bulan, Saldo Harus Jadi Nol

Target Setiap Bulan, Saldo Harus Jadi Nol
Ilustrasi

Oleh: Mang Ucup *)
 
Harus diakui dalam usia 80 tahun ini tidak ada lagi target fisik yang ingin dicapai lainnya menunggu Departure Day saja! 
 
Kuping saya saat ini sudah 75 persen  tuli, mata pun sudah kabur, jalan pun harus perlahan agar tidak jatuh, seperti yang terjadi dua minggu yang lampau. Jadi, jangankan bisa pamer dansa untuk bisa jalan saja sudah sulit.
 
Namun Puji Tuhan otak saya saat ini masih tokcer alias belum pikun, semoga masih bisa bertahan sampai tahun depan untuk ini saya mohon bantuan doanya.
 
Kebutuhan hidup saya dalam usia 80 ini sudah minimalis lainnya untuk makan dan kebutuhan sehari-hari; saya tidak membutuhkan entah apapun juga.
 
Sifat dandy dan narsis pun sudah lenyap dengan sendirinya, karena tidak ada lagi yang  bisa maupun perlu dipamerkan. Dengan sisa kemampuan yang masih saya miliki saya ingin berbagi.
 
Misalnya setiap hari saya berusaha untuk kongko dengan mereka yang kesepian dan menyapa setiap orang yang saya kenal maupun tidak dikenal, mulai dari para penjual sayur, makanan maupun para tukang Ojek

Dari small talk dengan mereka secara langsung dan tidak langsung saya bisa mengetahui problem mereka untuk ini saya mohon bantuan doanya.

Saya juga berusaha untuk mengunjungi rekan-rekan di rumah sakit ataupun di rumah mereka. Dan tentunya juga menulis, siapa tahu tulisan saya bisa menghibur para pembacanya.

Saya sudah tidak memiliki harta lagi, boro-boro harta mobil pun tidak kami miliki. Untuk biaya hidup kami cukup dari uang pensiun yang kami terima setiap bulan. Bahkan kalau saya jujur uang rente yang kami terima tersebut sudah lebih daripada cukup.
 
Oleh sebab itulah target saya setiap bulannya bukannya untuk menghemat melainkan berusaha agar saldo kami bisa habis jadi nol dengan cara berbagi bagi mereka yang membutuhkannya sebelumnya diisi dengan uang pensiun baru.
 
Dari uang pensiunan itulah kami berusaha untuk berbagi setiap bulan. Mungkin ada rekan-rekan yang mau unfriend Mang Ucup, sang Opa miskin bin kere ini !

*) Menetap di Amsterdam, Belanda

Komentar