Jumat, 26 April 2024 | 02:33
OPINI

Cinta Gadis Suriah untuk Palestina

Cinta Gadis Suriah untuk Palestina
Ilustrasi solidaritas untuk Palestina

Masih kisah yang berkesan di suatu sudut masjid Nabawi. Usai sholat Zuhur, awalnya aku hanya melihat sekilas, seorang gadis berwajah Eropa, berusia 26 tahun yang cantik. Dia berbicara dengan sesama "rasnya", tentu saja seru karena bahasa mereka sama bahasa Arab, bahasa Rasulullah SAW.

Aku hanya menyimak pembicaraan mereka. Sekali kali  gadis itu melirik padaku. Mungkin dia sadar aku dari tadi mendengar  pembicaraan mereka. Alhamdulillah,  Walaupun  dengan  kemampuan bahasa Arab yang sangat minim, aku bisa memahami pembicaraan mereka.

Gadis cantik itu tinggal di Makkah. Ibunya dari Suriah ayahnya dari Turkey. Hmm pastilah jamilah ziddan  (cantik banget). Lalu gadis yang bercadar itu sambil memegang al Qur an berkisah tentang keutamaan membaca al Qur an.  Sekali kali aku ikut nibrung dengan bekal bahasa Arab yang minim, bersyukur gadis cerdas itu paham.

Ternyata dia gadis yang luar biasa ketika dia memperagakan kemampuannya menghafal ayat ayat al Qur an. Aku terpesona dan makin tertarik. Aku baca ayat al Qur an kemudian dengan cepat dia menyambungnya. Masha Allah.

Aku bertanya terus bagaimana dia bisa hapal 30 juz. Hafizoh itu menjelaskan membaca dan mendengar, lalu dia ambil HP ku  dan mendownload radio al Qur an berikut Tarjemnya dengan bahasa Indonesia karena aku jelaskan bahwa aku dari Indonesia.  Kami jadi akrab dia bercerita saudaranya 11 orang dan semua hafiz al Qur an, bahkan dia melihatkan padaku foto foto saudara laki lakinya padaku.

"Masha Allah lagi lagi aku berdecak kagum, masih muda muda, sudah hafiz al Qur an.  Ah..Seandainya bisa aku comot satu untuk kubawa ke Indonesia Pikirku. Ibu mana yang tak ingin punya anak hafiz Al Quran, bisa memberi mahkota di Surga untuk orangtuanya. Gadis bernama Arwa itu tersenyum, " lHafal al Qur an mudah yang sulit mengamalkannya."

Sungguh sangat istimewa ucapan gadis itu. Aku sempat berkali kali tanya namanya, "Arwah?? Ruh??" Tanyaku heran, "La ..Arwa.." Jawabnya seraya tersenyum. Melihat ekpresi bingung ku, dia ambil hpku dan menulis namanya. Ohh aku tersenyum mengerti. Usai sholat aku pamit pada Arwa dan ibunya. Aku cium pipi hafizoh yang cantik itu.

Saat itu masjid Nabawi sangat padat, untuk keluar masjid harus antri dulu. Tiba tiba Arwa mengejarku, "Ukhti...!!" Panggilnya aku menoleh dan kaget melihat gadis itu menyusulku, ternyata dia menanyakan no wa ku dan facebookku. Dia buka facebook nya dan dia cari  Facebookku. Masha Allah ternyata profil foto kami sama. Sama sama bendera Palestina. Dia tertegun aku juga. Dan kita tertawa bersama, Allah maha tahu. Aku dipertemukan sama saudara yang satu visi berjuang untuk Palestina. Berjuang membela hak hak kemanusiaan. Sebelum berpisah Arwa kembali mencium pipiku.

Aku berjalan keluar masjid Nabawi dan lagi lagi  mendapat hikmah,  yang sangat indah.. ya Allah, semoga aku bisa belajar dari semangatnya Arwa. Hafizoh asal Suriah yang negrinya pun penuh koplik namun  sangat peduli dengan Palestina. Yaa. Palestina memang urusan Kita.. Allahu Akbar!

Elva Tazar

Ig@elvatazar - Penulis Novel Amak

Komentar