Kamis, 25 April 2024 | 21:43
OPINI

Berikanlah Aku Kekuatan Tuhan, Satu Langkah Saja !

Berikanlah Aku Kekuatan Tuhan, Satu Langkah Saja !
Ilustrasi

Minggu yang lampau saya sudah di Vonis Kanker oleh dokter. Hari ini istri pun jatuh terkapar sakit ketularan Covid. Bulan depan kontrakan rumah pun akan berakhir, sedangkan uang untuk bayar kontrakan sudah ludes tergerus untuk bayar hutang.

Usahapun terpaksa harus mengajukan permohonan pailit alias gulung tikar. Karena sudah tidak mampu untuk bayar karyawan maupun listrik lagi. Tagihan hutang pun datang secara berjemaat dan bertubi-tubi banyaknya. Bahkan debt kolektor sudah sangat ingin sekali bertemu dengan saya.

Namun dalam usia sepuh seperti saya saat sekarang ini dimana saya sudah tidak memiliki keberanian, tenaga maupun kemampuan lagi. Otak ini seakan-akan menjadi gelap gulita dan butek. Sehingga tidak tahu lagi apa yang harus saya lakukan. Bukan saja karena sudah capek namun badan pun sudah tidak bisa dipaksakan lagi.

Dengan mudah kita bisa memberikan usul bawakanlah dalam doa. Padahal kami disini sudah berdoa tanpa diputus oleh kata Amin selama berhari-hari. Jadi pada saat ini saya sudah benar-benar pusing tujuh keliling, karena entah kepada siapa lagi saya; boro-boro bisa minta batuan untuk mohon minta dibawakan dalam doa saja sudah malu dan tidak berani.

Maklum saya juga mengetahui betapa banyak rekan-rekan disini juga sedang mengalami situasi dan nasib yang sama seperti saya. Setiap manusia akan mendapatkan kiriman paket penderitaan secara berkala, sebab tiada manusia di dunia ini yang tidak pernah mengalami penderitaan. Namun kalau hanya sekedar satu atau tiga paket penderitaan saja rapopo. Untuk ini saya bisa memakluminya. Tapi kenapa harus langsung dikirimkan satu container penuh problem seperti saat sekarang ini?

Penderitaan, kesulitan yang sedang saya hadapi sekarang ini sudah setinggi gunung tingginya. Hal ini membuat saya menjadi ngeri dan takut untuk menghadapi hari esok. Entah dari mana dan juga entah dari siap saya mendadak dapat kiriman lagu: "One Day At A Time !"

Bagaimana tingginya penderitaan kita pasti akan bisa kita atasi. Seperti juga saat kita naik tangga setahap atau selangkah demi selangkah kita akan bisa mengatasinya. Dan mencapai puncaknya tujuan yang tertinggi. Kita tidak akan bisa dan mampu melepaskan seluruh gulungan tali secara serentak. Sebab kita harus melepaskannya secara satu per satu terlebih dahulu, sehingga akhirnya bisa lepas dari semua ikatan.

Rintangan bagaimana tinggi maupun beratnya sekalipun akan bisa kita atasi dimana kita mengambil batu per batu setiap harinya. Janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari. Untuk ini saya berkeyakinan penuh, buktinya Tuhan masih memberikan kesempatan kepada saya untuk hidup satu hari lebih lama lagi.

Mang Ucup akan turut mendoakan bagi semua rekan-rekan terkasih yang mungkin pada saat ini juga sedang dalam pergumulan menghadapi problem kehidupannya dengan doa agar semua problem ini bisa segera teratasi. Sebab segelap apapun juga malam ini, pasti akan selalu diakhiri oleh sinar matahari terbit dipagi hari. Hanya pada umumnya kita tidak mengetahui jam berapa saat sekarang ini. Dan berapa jam lagi kita harus nunggu untuk bisa melihat sinar paginya matahari? Bersabarlah sejenak sambil menyanyikan lagu "One Day At A Time".

Mang Ucup

Menetap di Amsterdam, Belanda

Komentar