Kamis, 25 April 2024 | 05:15
NEWS

Anggota TGPF yang Tertembak di Intan Jaya Dievakuasi ke Jakarta

Anggota TGPF yang Tertembak di Intan Jaya Dievakuasi ke Jakarta
ilustrasi penembakan (liputan6.com-istimewa)

ASKARA - Anggota Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Kasus Intan Jaya yang terluka dalam aksi penembakan kepada rombongan tim investigasi di Kabuaten Intan Jaya, Jumat (9/10) kini telah dievakuasi ke Jakarta. 

"Pagi ini anggota TGPF dan anggota TNI yang terluka, dalam penyerangan kemarin sore telah kami evakuasi ke Jakarta untuk perawatan pengobatan lebih lanjut," ujar Wakil Ketua TGPF, Sugeng Purnomo, Sabtu (10/10). 

Sugeng menjelaskan, korban yang terluka dievakusi dengan Helikopter Caracal TNI AU dari Sugapa, Intan Jaya pukul 07.00 WIT ke Timika. Dilanjutkan dengan proses pemindahan ke pesawat Boeing TNI AU di bandara Timika. 

Kemudian pada pukul 08.22 WIT dengan pesawat TNI AU menuju Jakarta dengan rute Timika-Hasanuddin-Jakarta. Korban yang dievakusi adalah anggota TGPF, Bambang Purwoko. 

Dia merupakan dosen dan peneliti dari Universitas Gadjah Mada, yang berpengalaman meneliti di Papua dan pernah menjadi ketua Pokja Papua UGM. 

Korban kedua yang dievakuasi adalah Sersan Satu TNI Faisal Akbar, Anggota Satgas Apter Hitadipa dari satuan asal Kodim 1304 Gorontalo. Bambang mengalami luka tembak pada bagian kaki, sedangkan Sersan Satu Faisal tertembak di bagian pinggang. 

Sugeng menekankan, saat ini prioritas tim TGPF yang dibentuk oleh Menko Polhukam ini adalah evakuasi untuk keselamatan dan perawatan, yang telah berjalan aman dan lancar. 

"Tim sedang mengevaluasi seluruh kegiatan yang berjalan, dan terutama mempertimbangkan faktor keamanan dan keselamatan. Tentunya tanpa mengurangi misi memperoleh informasi yang terang tentang kasus ini," terang Sugeng.

Tim investigasi yang berada di Jayapura pagi ini antara lain beranggotakan Makarim Wibisono dan Constan Karma bertemu tokoh Masyarakat/Mantan Bupati Paniai, Naftali Yogim. 

Tokoh Papua ini yang membentuk Kabupaten Intan Jaya yang menjadi lokasi terjadinya penembakan terhadap pendeta Yeremias, warga sipil dan dua anggota TNI bulan September lalu. 

 

Komentar