Senin, 16 Juni 2025 | 08:16
MILITER

Kontak Tembak di Intan Jaya, 18 Anggota OPM Tewas, Senjata dan Bendera Bintang Kejora Disita

Kontak Tembak di Intan Jaya, 18 Anggota OPM Tewas, Senjata dan Bendera Bintang Kejora Disita
Satgas TNI di Papua ketika berhasil merebut sarang OPM (Dok Puspen TNI)

ASKARA – Konflik bersenjata kembali memanas di Papua Tengah. Sebanyak 18 anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang juga dikenal sebagai kelompok kriminal bersenjata (KKB) dilaporkan tewas dalam kontak senjata dengan aparat TNI, Selasa 13 Mei 2025, di sejumlah kampung di Distrik Hitadipa, Kabupaten Intan Jaya.

“Benar, terjadi kontak tembak dan 18 anggota kelompok separatis bersenjata tewas dalam operasi tersebut,” ujar salah satu sumber Askara di Papua, Rabu (14/5)

Berdasarkan informasi lapangan, bentrokan berlangsung sepanjang hari di lima titik, Kampung Bambu Kuning, Sugapa Lama, Dugusiga, Eknemba, dan Zanamba. Aparat TNI sebelumnya telah melakukan pemantauan setelah menerima informasi tentang rencana penyerangan yang disusun kelompok OPM pimpinan Daniel Aibon Kogoya, Undius Kogoya, dan Josua Waker. Mereka diduga hendak menyerang helikopter serta personel proyek pembangunan menara komunikasi di Distrik Beoga.

Operasi penyergapan dilakukan secara bertahap. Awalnya, satu anggota OPM bersenjata terlihat di Sugapa Lama dan dilumpuhkan. Dua lainnya tewas saat mencoba kabur dari honai. Sejumlah anggota lainnya yang melarikan diri ke hutan juga berhasil dilumpuhkan dalam pengejaran. Beberapa insiden serupa terjadi di Kampung Bambu Kuning dan sekitarnya, hingga aparat akhirnya menguasai dua kampung utama yang sebelumnya dijadikan basis pergerakan kelompok tersebut.

Dalam operasi itu, TNI juga menyita sejumlah barang bukti, diantaranya satu pucuk senjata AK-47, satu senjata rakitan, 12 butir amunisi berbagai kaliber, busur dan anak panah, pisau sangkur, ponsel, laptop, dan bendera Bintang Kejora, simbol perjuangan separatisme Papua.

Situasi di Distrik Hitadipa saat ini telah dikendalikan oleh aparat. Pos-pos TNI tetap siaga di lokasi untuk mengantisipasi serangan balasan dari sisa anggota kelompok bersenjata yang diperkirakan masih berada di wilayah hutan sekitar.

 

 

Komentar