Jumat, 19 April 2024 | 15:41
NEWS

Mas Nadiem Analogikan Pendidikan SMK dan Industri Sebagai Pernikahan

Mas Nadiem Analogikan Pendidikan SMK dan Industri Sebagai Pernikahan
Nadiem Makarim (Siedoo.com)

ASKARA - Kurikulum sekolah menengah kejuruan (SMK) didorong harus menyesuaikan dengan perkembangan kebutuhan industri. Sehingga menjadi lulusan terampil dan solusi kebutuhan tenaga kerja. 

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim menganalogikan pendidikan SMK dengan industri sebagai pernikahan. Karena bisa terbangun sebuah komitmen bersama serta link and match.

"Jadi menurut saya pernikahan massal ini analogi yang tepat karena itu menunjukan komitmen yang permanen, karena baru namanya vokasi jika pola belajarnya mengikuti industri," kata Nadiem Makarim dalam keterangan virtual, Sabtu (27/6).

Terlebih dapat berlanjut tidak semata-mata hanya sekedar menandatangani Memorandum of understanding (MoU). Sehingga lulusan SMK bisa dapat terserap dengan perkembangan industi. 
 
Meski kenyataanya masih banyak lulusan SMK tidak dapat bekerja sesuai dengan kebutuhan industri. 

"Ini terjadi mismatch jadi harapan kita di luar pada MoU, harus dilihat kriteria dari pernikahan," ucapnya.
 
Seperti beberapa elemen di antaranya meliputi, kurikulum pendidikan vokasi harus datang dari mitra industri, tenaga pengajar harus dari industri. 

Serta ketika surat 'pernikahan' yakni MoU harus ada hasilnya berupa perjanjian rekrutmen. "Kita harus melihat bahwa praktisi atau pengajar atau sebagian besar dari pengajarnya juga harus datang dari industri," kata Nadiem. 

Mantan bos Gojek itu menambahkan, sistem praktik kerja di industri yang dilakukan SMK memberi kesempatan untuk industri mengevaluasi, yakni apakah talenta SMK cocok dengan industri. 

"Apabila industri tidak melakukan perekrutan tentu karena tidak percaya akan kualitas kurikulum. Kalau ada taken untuk menerima lulusan itu baru namanya pernikahan yang sah," tandasnya. 

Komentar