Jumat, 07 Februari 2025 | 08:29
NEWS

Kalah di Pilkada Salahkan Jokowi dan Kapolri, Haidar Alwi PDIP Partai Besar tapi Mentalitas Pecundang

Kalah di Pilkada Salahkan Jokowi dan Kapolri, Haidar Alwi PDIP Partai Besar tapi Mentalitas Pecundang
Haidar Alwi

ASKARA – Pendiri Haidar Alwi Institute (HAI) R Haidar Alwi meminta PDI Perjuangan (PDIP) berhenti mengkambing hitamkan Jokowi dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo atas kekalahan mereka di sejumlah daerah strategis pada Pilkada serentak 2024.

"Kalah kok nyalahin Jokowi dan Kapolri? Kalah ya kalah saja. Terima dengan legowo. Itu baru ksatria. Kalau ada dugaan pelanggaran, silakan laporkan ke Bawaslu. Bukan malah mengumbar dendam, kebencian dan provokasi," kata Haidar, Jumat (29/11).

Menurut Haidar, sikap PDIP sangat membingungkan, pasalnya di daerah yang berhasil dimenangkannya partai berlambang banteng itu justru berterimakasih dan mengapresiasi Polri. 

Akan tetapi di daerah yang kalah, lanjut Haidar, PDIP malah menyalahkan Jokowi dan Kapolri.

"Partai besar tapi mentalitas pecundang. Jago ngeles yang suka mencari kambing hitam untuk menutupi kegagalan atas tanggungjawabnya dalam pemenangan pilkada, mengurangi rasa bersalah atas kegagalan tersebut serta menjaga egonya sebagai partai besar tanpa harus merendahkan diri mereka," sesal Haidar.

Oleh karena itu, imbuh Haidar, usulan PDIP agar Presiden Prabowo mencopot Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan menempatkan Polri di bawah Kemendagri atau di bawah TNI tidak memiliki dasar yang kuat. 

Padahal, tutur Haidar, di era Presiden Prabowo, saat ini posisi Polri telah berada di bawah Menko Polkam, bukan lagi di bawah Presiden.

"Usulan tersebut semata-mata lahir karena kekalahan beruntun PDIP, baik di pilpres maupun di Pilkada serentak 2024 yang lagi-lagi disebut karena Jokowi dan Polri. Perbaikan hukum hanyalah dalih untuk menggalang dukungan dari rakyat dan DPR," ungkap Haidar.

Sesuai prediksinya, tidak mengherankan bila kemudian PDIP mengalami kekalahan di sejumlah daerah strategis pada Pilkada serentak 2024. 

"Termasuk kembali kalah di Jawa Tengah yang diklaim sebagai kandang banteng. Sebab, rakyat sudah muak menyaksikan drama politik yang dipentaskan oleh PDI Perjuangan. Mereka seolah-olah menjadi korban dari ambisi politik Jokowi yang saat ini sudah pensiun," tukas Haidar.

"Mau salahkan Prabowo tidak berani. Jokowi yang sudah pensiun dan Kapolri pun jadi sasaran tembak. Bukan simpati, yang ada rakyat justru makin antipati pada PDIP. Karena rakyat kita sekarang sudah cerdas," pungkas R Haidar Alwi.

Komentar