Kamis, 25 April 2024 | 08:17
OPINI

Dakwah Bukan Terorisme

Dakwah Bukan Terorisme
Ustadz Buchory Muslim di depan Kantor PBB Jenewa

Oleh: Ustadz Buchory Muslim *)

Saudara kita kaum Muslimin di Eropa dan Inggris khususnya, saat ini merasakan angin segar untuk semakin nyaman beragama dan mengamalkan ajaran agamanya dengan tenang tanpa gangguan dan tekanan serta teror apalagi intimidasi.

Tentu ada satu dua hal, satu dua kejadian atau peristiwa yang terjadi oleh oknum yang masih gagal faham alias belum move on dari phobia. Tetapi secara umum, sudah pasti lebih baik. Apalagi pasca resolusi internasional PBB tentang anti Islamophobia pada pertengahan Maret 2022 yang lalu.

Di tengah semaraknya kampanye anti atau perang terhadap Islamophobia oleh PBB alias Peserikatan Bangsa-Bangsa yang semakin nyaring dan masif, sayangnya di Negeri yang mayortias Muslimin bahkan terbesar jumlah Musliminnya di Dunia, masih gagal faham atau memang tak mampu mencerna dan tak bisa membedakan mana dakwah dan mana provokasi apalagi terorisme.

Sebagai salah satu Tim Pengacara dari Tim Advokasi Bela Ulama Bela Islam, saya sangat sedih dan miris membaca atau mendengar tuntutan Jaksa Penutut Umum kepada tiga Ulama kita yang juga Sahabat baik kami, UFO, UZA dan UHA, di mana dakwah kok dianggap atau diduga menebar ajaran terorisme ?

Kenapa dakwaan yang seharusnya mengurai tentang kejahatan dan dampak kejahatan terorisme yang dituduhkan kok malah mengurai tentang da'wah dari ketiga Ulama lurus dan lembut ini ?

Belum lagi dugaan drama persidangan yang seharusnya terbuka ini menjadi seperti arena show of power pihak tertentu sampai membuat beberapa rekan pengacara juga Tokoh dan Ulama yang hendak mengikuti persidangan-pun terhalang atau dihalangi untuk masuk ke ruang sidang, Innalillah !

Sebagai sahabat ketiga Ulama yang sering berdakwah bersama apalagi Ustadz Farid Okbah yang merupakan rekan seorganisasi, kami menilai bahwa tuduhan terhadap Ustadz Farid Okbah, Ustadz Ahmad Zain An-Najah dan Ustadz Anung Al-Hamad adalah tuduhan yang sangat tidak berdasar dan mengada-ngada.

Setahu kami, dakwah UFO lakukan juga kedua Ustadz lainnya selama ini, baik bersama-sama maupun sendiri-sendiri tersebut jauh dari kegiatan terorisme bahkan justru ingin menyadarkan bahwa terorisme itu tidak benar.

Di Ormas Islam Parmusi - Persaudaraan Muslimin Indonesia yang dikomandani Drs H Usamah Hisyam, M.Sos, da'wah yang disampaikan Ustadz Farid Okbah dimana beliau sebagai Ketua Bidang Keagamaan yang sebelumnya bersama kami sebagai Wakil Ketua Lembaga Dakwah Parmusi Pusat, justru lebih banyak menyadarkan oknum terduga teroris tentang perjuangan yang konstitusional dan tidak melalui gerakan terorisme.

Kami yang sering bersama UFO berdakwah ke daerah terpencil, bahkan pernah mengadakan Jambore Nasional 5000 Da'i Parmusi yang juga dihadiri Kapolri waktu itu, Tito Karnavian, Kabag Intelkam Muhammad Lutfi bahkan hadir juga Listiyo S Prabowo yang saat ini menjadi Kapolri.

Sejak zaman Soeharto, Habibie, Megawati, SBY, lalu Jokowi, UFO yang pernah ditawari tinggal dan menetap menjadi Da'i di Australia ini, selalu ikut diundang ke istana. Bahkan terakhir, beliau hadir bersama Pengurus Parmusi dan menyampaikan nasihat langsung kepada Presiden Jokowi di Istana Merdeka Jakarta.

Depan kantor PBB Jenewa

Dakwan JPU terasa makin aneh dengan dakwaan bahwa UFO membentuk PDRI - Partai Dakwah Republik Indonesia sebagai kamuflase tamkin syariat Islam itu pasti salah! Bahkan salah besar, karena Ustadz Farid  bukanlah inisiator atau pendiri Partai. Beliau awalnya justru menolak ketika diminta sebagai Ketua Umum, bahkan menolaknya sampai dua kali, ketika diminta para Ulama untuk memimpin PDRI.

Begitu juga soal jihad. Jihad yang dimaksud adalah jihad secara komprehensif dengan makna yang luas, jihad - sungguh-sungguh atau mujâhadah adalah kesungguhan dalam menguatkan dan mengapliksikan spirit di bidang da'wah, pendidikan, budaya, ekonomi dan lainnya yang intinya perjuangan dilakukan secara komprehensif dan konstitusional. Jadi bukan dimaknai semata perang apalagi perang dengan Pemerintahan atau Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Mengenai dakwah kami saat ini di Parmusi adalah da'wah ilallah dengan pola atau manhaj Desa Madani. Di mana desa madani mengembangkan dan memaksimalkan empat pilar, berupa peningkatan Iman dan taqwa, pendidikan, ekonomi dan pemberdayaan sosial. Parmusi yang merupakan wadah connecting Moslem dalam taglinenya selalu mengedepankan persatuan Ummat dengan menata, menyapa dan membela.

Semoga Para hakim diberi hidayah dan kejernihan hati oleh Allah SWT untuk melihat dengan jernih dan jujur kemudian nantinya membebaskan ketiga Ulama hanif yang sudah sangat dirindukan ummat ini.

*) Da'i Nasional Parmusi, Politisi Ummat & Advokat Tim Bela Ulama Bela Islam

 

Komentar