Minggu, 28 April 2024 | 20:40
NEWS

Bakal Didemo Pendukung LBP, Masinton Pasaribu: Dibunuh Pun Saya Siap dan Tak Akan Meminta Maaf

Bakal Didemo Pendukung LBP, Masinton Pasaribu: Dibunuh Pun Saya Siap dan Tak Akan Meminta Maaf
Masinton Pasaribu (Dok Tribunnews)

ASKARA - Anggota DPR RI, Masinton Pasaribu merespons dengan tegas rencana demonstrasi pendukung Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan atau LBP soal isu Jokowi 3 Periode.

Pasalnya, berdasarkan informasi yang diterima Masinton, demonstrasi bertajuk aksi damai itu bakal digelar DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) dan Forum OKP, pada Senin (19/4) mendatang. 

Mereka bakal mengepung kantor PDIP dan mendesak Masinton Pasaribu minta maaf kepada Luhut atas serangan atas isu Jokowi 3 Periode tersebut.

"Orang atau pihak yang memobilisasi aksi itu menggunakan cara-cara otoriter, yaitu antidemokrasi dan antikritik," kritik Masinton, dikutip Sabtu (16/4).

Mantan aktivis 1998 itu menyatakan meski langit mau runtuh, dirinya akan tetap menyuarakan kebenaran. 

Masinton mengeklaim apa yang disuarakannya adalah kehendak rakyat yang menginginkan tegaknya kebenaran dan keadilan di negeri ini. 

"Rakyat yang tidak ingin kekayaan alamnya dikuasai dan dikeruk oleh segelintir pemegang kekuasaan yang rakus dan serakah," ujarnya. 

Masinton berdalih yang dia sampaikan adalah hak dasar bernegara, bukan kriminalitas. Untuk itu, dia meminta jangan ada pihak-pihak yang mendikte partai untuk memberangus suara kebenaran. 

Masinton Pasaribu menegaskan, akan terus bersuara menyampaikan kebenaran meski nyawa menjadi taruhan. 

"Dibunuh pun saya siap dan tak akan meminta maaf pada oknum kekuasaan yang rakus dan serakah,” kata dia. 

Masinton dengan tegas mengatakan telah mewakafkan hidupnya untuk melawan tirani dan kekuasaan otoriter. 

“Sejarah panjang hidup saya sejak mahasiswa hingga saat ini sudah saya wakafkan melawan tirani penindas dan kekuasaan otoriter," imbuhnya. 

Sebelumnya, Masinton Pasaribu menuding Luhut Binsar Pandjaitan aktif menggalang kekuatan politik untuk mendukung wacana perpanjangan masa jabatan presiden. Mulai klaim big data 110 juta orang, penggalangan kepala desa, dan ketua umum partai politik.

Masinton terang-terangan menyebut brutus dalam Istana Kepresidenan adalah Luhut Binsar Panjaitan. 

Lantaran itu, Masinton mendesak Luhut Binsar Pandjaitan mundur dari kabinet atas kekacauan yang dibuatnya selama ini. 

Masinton menuding Luhut merupakan orang yang hendak menjerumuskan presiden dengan mewacanakan dan menggalang Jokowi 3 periode. 

"Siapa yang cari muka, siapa yang mewacanakan dan memobilisasi dukungan kepala desa? Luhut! Siapa yang menggalang beberapa ketua umum partai? Luhut! Artinya brutus dalam istana itu ya Luhut," papar Masinton, Senin (11/4) lalu. (jpnn)

 

Komentar