Senin, 20 Mei 2024 | 14:37
NEWS

10 Truk Polisi Disebut Kembali Masuk Desa Wadas, Paksa Warga Teken Persetujuan Tambang dan Buat Suasana Mencekam

10 Truk Polisi Disebut Kembali Masuk Desa Wadas, Paksa Warga Teken Persetujuan Tambang dan Buat Suasana Mencekam
Polisi di Desa Wadas (Dok environmentaldefender.od)

ASKARA - Sebanyak 10 truk berisi anggota Polri disebut kembali masuk ke Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.

Hal itu diungkapkan Gerakan Masyarakat Peduli Alam Desa Wadas (Gempadewa) melalui unggahan di akun Instagram miliknya @wadas_melawan pada Kamis (10/2). 

Menurut Gempadewa, bahwa aparat kepolisian kembali mendatangi rumah warga dan memaksa warga untuk menandatangani surat persetujuan.

"Kondisi terkini Wadas, pagi ini datang lagi 10 truk polisi yang membawa serta personil aparat kepolisian. Sampai saat ini Wadas masih dikepung aparat polisi dan preman-preman. Kondisi sangat mencekam," tulis keterangan unggahan itu. 

Kemudian, akun tersebut kembali mengunggah foto yang berisi keterangan kondisi wi Desa Wadas. Menurutnya, aparat kepolisian mendatangi rumah warga yang kontra terhadap penambangan quarry untuk Bendungan Bener.

"Hari ini warga Wadas kembali menerima intimidasi. Aparat dan petugas mendatangi rumah-rumah warga kontra tambang dan memaksa warga menandatangani persetujuan tambang," tulisnya.

Menurutnya, kejadian itu di luar perkiraan warga dan Tim LBH. Bahkan, Kedatangan 10 personel ke rumah-rumah warga disebut memperparah trauma dan ketakutan warga.

"Kejadian itu di luar perkiraan warga dan tim LBH. Mereka mengerahkan kurang lebih 10 personel aparat dan beberapa petugas di setiap rumah. Hal ini semakin memperparah trauma dan ketakutan warga," tulisnya.

Akun tersebut juga mengatakan, kesewenang-wenangan aparat terhadap warga Wadas.

"Warga Wadas mengeluhkan perilaku aparat kepolisian yang seenak sendiri saat sedang berjaga-jaga di depan rumah warga. Aparat kepolisian menjarah barang dan menggunakan fasilitas milik warga, seperti menyeduh teh dan kopi tanpa ijin, menggunakan motor warga untuk wara-wiri dan untuk penerangan lokasi sampai pagi (malam hari listrik di Wadas dipadamkan)," lanjut unggahan berikutnya di akun tersebut.

Akun tersebut juga menyertakan lima foto yang memperlihatkan rumah warga yang kosong serta sampah yang berserakan di depannya.

Namun, Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Iqbal Alqudussy menyebut bahwa pernyataan akun yang menyebut kedatangan 10 truk polisi tersebut bohong atau kabar hoaks.

"Yang benar hari ini ada pengukuran terakhir BPN, kunjungan komisi 3, dan bakti sosial dari Polri dan instansi terkait," kata Iqbal saat dikonfirmasi awak media, Kamis (10/2).

Komentar