Kamis, 18 April 2024 | 20:46
COMMUNITY

Asesmen Nasional: Adaptasi Pendidikan Era Digital

Asesmen Nasional: Adaptasi Pendidikan Era Digital

ASKARA - Dalam rentang dua dekade, seluruh dunia mengalami adaptasi besar-besaran dalam berbagai aspek kehidupan, salah satunya disrupsi digital. Tak terkecuali, Indonesia jadi negara yang mengalami banyak perubahan akibat disrupsi digital.

Apalagi, di saat hampir dua tahun pandemi, digital adalah pemeran utama dalam aktivitas sosial. Tak cuma pekerjaan, tapi juga pendidikan. Belajar dari rumah atau school from home sudah jadi kebiasaan baru siswa-siswi.

Menurut data UNESCO pada 2020 lalu, lebih dari 91 persen siswa siswi di dunia terdampak pandemi. Berbulan-bulan belajar dari rumah, tak cuma pengalaman baru buat pelajar, tapi juga pendidik.

Menurut Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 4 tahun 2020, belajar dari rumah memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa, tanpa terbebani tuntutan menuntaskan seluruh capaian kurikulum kenaikan kelas maupun kelulusan serta fokus pada pendidikan kecakapan hidup di tengah pandemi.

Adaptasi juga dilakukan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dengan mengubah sistem tes akhir pada pendidikan nasional, Asesmen Nasional (AN) mengganti Ujian Nasional (UN). Tapi Asesmen Nasional tidak digunakan sebagai standar kelulusan seperti Ujian Nasional. Asesmen Nasional sendiri adalah salah satu bentuk digitalisasi bidang pendidikan. Ujian pada Asesmen Nasional Berbasis Komputer dan tentu saja menggunakan jaringan internet untuk mengaksesnya.

Untuk itu, EUREKA, aplikasi yang fokus pada pendidikan berbasis digital, berkontribusi untuk kelancaran pendidikan berbasis digital. Adaptasi mesti berlangsung dengan lancar, sehingga perubahan sistem ini dapat dilaksanakan dengan baik dan pendidikan nasional bisa berkesinambungan.

EUREKA berada di bidang pendidikan, karena pendidikan adalah modal utama sebuah bangsa. EUREKA menjadi pembimbing belajar yang berfokus pada persiapan Asesmen Nasional dengan menyajikan ratusan bank soal terkait masing-masing bidang pada asesmen ini. Aplikasi ini dibangun berdasarkan keputusan pemerintah yang mengganti ujian nasional dengan asesmen nasional untuk masing-masing tingkat pendidikan.

Untuk membahas Asesmen Nasional, maka EUREKA EDUTECH mengadakan seminar pendidikan nasional sekaligus merilis aplikasi pendidikan yang berfokus pada asesmen nasional terlengkap di Indonesia pada Jumat (29/10).

Kegiatan ini dilaksanakan secara offline di Menteng, Jakarta Pusat dengan mematuhi protokol kesehatan yang berlaku. Kegiatan ini juga dilaksanakan secara virtual melalui Live Instagram di @eureka.edutech, Live Youtube Eureka Edutech dan via zoom meeting agar peserta dari daerah lain bisa menyaksikan acara ini dari jarak jauh.

Kegiatan ini menghadirkan Billy Mambrasar dan Robinson Sinurat.

Billy merupakan Staf Khusus Presiden Republik Indonesia sejak tahun 2019 hingga saat ini, Founder Kitong Bisa Foundation, penerima beasiswa LPDP dan AAS, dimana ia juga merupakan lulusan The Australian Nasional University. Robinson sendiri juga merupakan Staf Presiden Republik Indonesia pada Februari 2020 sampai Juni 2020, ia adalah Founder Mimpi Besar dan penerima beasiswa LPDP, ia merupakan lulusan Columbia University.

Kehadiran Billy dan Robinson karena pengabdian mereka sejauh ini sangat baik pada Pendidikan Indonesia. Billy hadir secara virtual melalui video dengan memberikan pesan pemacu semangat bagi para pelajar agar dapat beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan, seperti pola belajar di masa pandemi dan tes Asesmen Nasional. “Disini saya mau mengucapkan selamat untuk Eureka Edutech atas perilisan perdana platform aplikasi pendidikan digital yang sangat mendukung program pemerintah agar kedepannya peserta didik dapat mempersiapkan diri dan cepat beradaptasi untuk mengikuti asesmen nasional nantinya”, tutur Billy melalui video singkat yang dikirimkan kepada tim Eureka Edutech.

Sedangkan Robinson hadir secara langsung di lokasi acara dan akan berbincang santai dalam bentuk Talkshow dengan tema “Menyongsong Perubahan Kebijakan Pendidikan Terbaru Terkait Asesmen Nasional”.

Aplikasi EUREKA hanya berfokus pada dua hal, yaitu literasi dan numerasi. Hal ini dikarenakan pada hasil PISA tahun 2018, dua subjek ini merupakan subjek dengan skor terendah saat penilaian diambil. PISA merupakan program Organization of Economic Co-operation and Development (OECD) yang merupakan inter-governmental organisasi yang memiliki misi untuk mewujudkan perekonomian global yang kuat, bersih, dan berkeadilan (a stronger, cleaner, fairer world economy). OECD bertujuan mengevaluasi sistem pendidikan di berbagai negara. PISA menjadi landasan diselenggarakannya Asesmen Nasional.

Selain itu, terdapat fitur yang dapat pengguna gunakan untuk merekam jejak aktivitas, daily question, artikel ilmiah, favorit, subyek pembelajaran, latihan soal, dan simulasi ujian. Pada subyek numerasi, materi yang disajikan adalah ketidakpastian dan peluang, data dan presentasinya, persamaan dan pertidaksamaan kuadrat, sistem persamaan linear dua atau tiga variabel, barisan aritmatika dan geometri, sifat fungsi kuadrat dan grafiknya, geometri dua dimensi, dan geometri tiga dimensi.

Sedangkan pada subyek literasi, ada literasi fiksi dan literasi informasi. Sebagai tambahan, seminar ini juga dihadiri oleh guru-guru SMA yang berasal dari sektor negeri maupun swasta, pelajar sekolah se-Indonesia, dan beberapa komunitas pemuda serta aktivis pendidikan yang ada di Indonesia.

Kedepannya, setelah proses perilisan aplikasi ini, Eureka Edutech dapat membantu pelajar dan guru sekolah di Indonesia untuk dapat beradaptasi cepat dengan kebijakan asesmen nasional ini sehingga peringkat Indonesia dapat menanjak naik di asesmen PISA selanjutnya.

Komentar