Dengan Curah Hujan Sama, Pemprov DKI Klaim Penanganan Banjir Lebih Cepat dari Tahun Lalu
ASKARA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyebut telah melakukan berbagai langkah penanganan banjir di ibu kota.
Pemprov DKI pun mengklaim penanganan banjir lebih cepat dari tahun-tahun sebelumnya.
Asisten Pemerintahan Sekda Provinsi DKI Jakarta, Sigit Wijatmoko mengatakan, banjir pada 20 Februari 2021 akibat hujan ekstrem membuat 49 RT dari total 30.470 RT terendam.
Sigit menyebutkan, angka ini berbeda jauh dibandingkan dengan dampak banjir tahun-tahun sebelumnya.
"Dengan curah hujan yang sama, banjir tersebut berhasil ditangani secara cepat, sehingga warga bisa langsung kembali beraktivitas sehari setelahnya," ujar Sigit dalam keterangan tertulis, dikutip Minggu (24/10).
Disebutkan, Pemprov DKI telah melakukan program pengendalian banjir yang tidak berorentasi pada betonisasi, seperti program gerebek lumpur.
Program tersebut mengintensifkan pengerukan pada selokan, kali, situ, waduk, hingga memperbaiki saluran air.
"Mengintensifkan instalasi sumur resapan atau drainase vertikal, mengimplementafsikan blue and green, yaitu taman yang menjadi kawasan tampungan air sementara saat intensitas hujan tinggi, penyediaan alat pengukur curah hujan, dan perbaikan pompa," terangnya.
Selain itu, 178 rumah pompa disiagakan mengantisipasi banjir. Kemudian, terdapat 457 pompa stasioner di dekat sungai, waduk, maupun pintu air.
"Terdapat 282 unit pompa mobile atau portabel yang tersebar di lima kota administrasi. Pemprov DKI Jakarta juga mendatangkan tambahan pompa mobile sebanyak 40 unit," tandas Sigit.
Komentar