Sabtu, 20 April 2024 | 02:16
OPINI

Apakah Bagi Tuhan Juga Berlaku Jam Karet?

Apakah Bagi Tuhan Juga Berlaku Jam Karet?

Oleh: Mang Ucup *)

Ketika saya masih berbisnis ria, sekretaris saya selalu menyiapkan Time Table jadwal meeting setiap hari. Namun dihari tua Mbak Wied (istri) menyiapkan Time Table berupa jadwal kapan saya harus ke dokter maupun jadwal minum obat.

Ketika muda waktu luang itu terasa sangat sedikit sekali, karena begitu banyaknya aktivitas. Namun dihari tua dimana masa hidup kita tinggal sedikit lagi, kita memiliki waktu luang yang berjibun banyaknya pokone no limit yang kebanyakan hanya di isi oleh duduk bengong menyendiri.

Ketika muda kita memiliki banyak sekali sahabat, namun semakin tua diri seseorang maka semakin sedikit pula sahabat yang kita miliki. Apabila di hari tua Anda masih memiliki tiga orang sahabat saja anda termasuk orang hoki dan terberkati.

Orang barat menilai bahwa waktu itu sangat berharga “Time Is Money” namun itu hanya berlaku bagi mereka yang selalu terburu-buru. Kita bangsa yang memiliki budaya sabar dengan prinsip alon-alon waton kelakon, waktu itu sangat fleksible alias bisa di ulur seperti karet seenak udel-udel!

Kita boleh janjian untuk ketemu pukul 10:00 pagi.  Namun kenyataannya setelah jam 14:00 pun masih belum hadir juga. Budaya seperti ini membuat para pengusaha dari Eropa darahnya bisa naik sampai ke ubun-ubun.

Oleh sebab itulah bagi mereka yang mau usaha di Indonesia First Lesson yang harus dihayati terlebih dahulu ialah Belajar Menunggu dan arti maupun makna dari tiga kata Indonesia ialah: Sabar, Tunggu dan Nanti

Yang Mang Ucup sangat harapkan sekali agar “Tuhan Juga Memiliki Jam Karet” untuk jemput Mang Ucup pulang kampuang. Untuk ini Mang Ucup dengan ikhlas dan senang hati bersedia menunggu!

Aneh bin nyata pada saat pacaran ia memilki waktu yang sangat banyak sekali, namun setelah menikah untuk bisa ngobrol bareng satu jam saja sudah sudah sekali.

Mereka lebih senang duduk menonton TV daripada kongkouw bareng sejenak! Hanya dalam satu hal mereka tidak mau nunggu ialah gaji bulanan dimana diharapan selalu on time.

Bangsa yang memilki budaya on time adalah Jerman dan Jepang, mereka lebih senang datang lebih awal daripada terlambat.

My last question, apakah Anda mau dan bersedia untuk meluangkan waktu sejenak untuk Mang Ucup sambil minum kopi dan ngudut bareng. Karena takut kencing manis maka saya selalu minum kopi pahit tanpa gula maupun susu!

*) Menetap di Amsterdam, Belanda

Komentar