Senin, 29 April 2024 | 03:08
NEWS

Densus 88 Antiteror Polri Khawatir dengan Penyebaran Radikalisme di Medsos

Densus 88 Antiteror Polri Khawatir dengan Penyebaran Radikalisme di Medsos
Ilustrasi media sosial (Dok Kominfo.go.id)

ASKARA - Media sosial (medsos) disebut menjadi sarana yang subur bagi penyebaran radikalisme, intoleransansi, dan terorisme di Indonesia.

Hal tersebut diungkapkan Analis Utama Intelijen Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri, Brigjen Pol Ibnu Suhaendra. Menurutnya, medsos dapat mengubah karakter seseorang dalam waktu singkat.

"Kami kerap merasa khawatir dengan medsos yang sering dimanfaatkan untuk penyebaran radikalisme, intoleransi, dan terorisme," ujar Ibnu dalam sebuah diskusi, Jumat (28/5)

Dikatakan, seseorang dengan mudah menemukan ajaran-ajaran tentang panduan bom bunuh diri atau mati syahid serta ajaran radikal lain melalui medsos.

Sementara, budayawan sekaligus Staf Khusus Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Romo Benny Susatyo mengaku prihatin dengan kondisi penggunaan medsos di Tanah Air.

Menurut Romo Benny, tantangan individu masyarakat Indonesia saat ini adalah menjaga martabat bangsa dengan menjaga Pancasila di ranah medsos.

"Kalau menjalankan Pancasila berarti kita menjalankan agama yang benar. Kita harus menjadikan medsos sarana membangun," ungkap Romo Benny. (pmjnews)

Komentar