Kamis, 18 April 2024 | 17:52
NEWS

Kelompok Teroris OPM Menyasar Hancurkan Pendidikan Masyarakat Papua

Kelompok Teroris OPM Menyasar Hancurkan Pendidikan Masyarakat Papua
Teroris OPM bakar fasilitas belajar di Papua (Dok Istimewa)

ASKARA - Kelompok teroris OPM tak henti-hentinya menebar aksi teror. Mereka seolah-olah menjadikan berbagai fasilitas pendidikan sebagai target sasarannya.

Kelompok teroris OPM ini kembali menebar terornya dengan membakar bangunan di Kampung Kimak, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak. Bahkan mereka juga menembaki kantor polisi pada Jumat (7/5) lalu.

Namun, setelah dilakukan penyelidikan dan olah tempat kejadian perkara, bangunan itu bukanlah rumah penduduk, melainkan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). 

"Dari hasil olah TKP, diketahui rumah yang dibakar oleh kelompok teroris adalah PKBM," ujar Satgas Humas Nemangkawi, Kombes Iqbal Alqudusy, melalui keterangan tertulis yang diterima, Senin (10/5).

Iqbal mengatakan, pihaknya belum mengetahui kelompok teroris OPM mana yang menjadi dalang pembakaran. Sampai saat ini tim Satgas Nemangkawi masih mengumpulan informasi dan petunjuk. 

"Olah TKP ini untuk mencari dan mengumpulkan keterangan, petunjuk, barang bukti, identitas tersangka, dan saksi atau korban untuk kepentingan penyelidikan selanjutnya," kata Iqbal.

Pada tanggal 2 dan 3 Mei lalu, kelompok teroris OPM juga membakar sejumlah fasilitas umum. Sasarannya gedung sekolah, perumahan guru, gedung Puskesmas dan akses jalan raya di sejumlah wilayah Kabupaten Puncak, Provinsi Papua. 
"Fasilitas yang dibakar dan dirusak yaitu lima ruang kelas SD Mayuberi, rumah dinas guru, gedung lama Puskesmas Mayuberi," terang Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ahmad Mustofa Kamal, saat itu.

Selain itu, kelompok bersenjata yang kini dikategorikan sebagai kelompok teroris itu juga merusak fasilitas Jembatan Kimak, Jalan Tagaloa dan Jalan Wuloni (pintu angin). 

Bahkan, saat melakukan aksinya itu, kelompok teroris OPM membagi tugas, ada yang bertugas membakar gedung lama Puskesmas dan gedung SD Mayuberi, sementara kelompok yang lain bertugas merusak tiga titik ruas Jalan Mayuberi, Jalan Kimak dan Jalan Wuloni.

"Menurut laporan bapak Joni Elatotagam, ada banyak sekali pendukung teroris OPM yang membantu melakukan pembakaran gedung sekolah dan Puskesmas serta perusakan fasilitas jalan," kata Ahmad.

Selain itu, jika melihat jauh ke belakang, dalam kurun waktu 3 pekan terakhir, kelompok teroris OPM makin intens melakukan aksi kekerasan di Kabupaten Puncak, Papua, dengan menembak dua orang guru, yakni Oktavianus Rayo (42) dan Yonathan Rande (30), membakar helikopter, membunuh tukang ojek, membunuh seorang pelajar hingga gugurnya Mayjen TNI (Anumerta) I Gusti Putu Danny Nugraha dan Bharada Komang dari Brimob.

Sampai saat ini, TNI-Polri masih memburu para kelompok teroris Papua ini. Sebab, teroris ini terbagi menjadi beberapa kelompok setiap menebar aksi teror. 

Komentar