Sabtu, 20 April 2024 | 08:48
NEWS

Rumah Rusak Terdampak Gempa Jatim Dapat Bantuan Rp50 Juta

Rumah Rusak Terdampak Gempa Jatim Dapat Bantuan Rp50 Juta
Dampak gempa Malang (Dok BPBD Jatim)

ASKARA - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta dilakukan percepatan penanganan bencana gempa bumi, untuk warga terdampak di beberapa kabupaten/kota di provinsi Jawa Timur.

"Kami bersama Pangdam dan Kapolda Jatim melakukan peninjauan secara langsung, bagaimana percepatan penanganan pascagempa bisa dipastikan semua berjalan baik," kata Khofifah di Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Senin (12/4).

Warga yang terdampak gempa akan mendapat bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), yakni korban yang rumahnya rusak berat akan mendapat bantuan sebesar Rp50 juta.

Sedangkan yang mengalami rusak sedang mendapat bantuan Rp24 juta, dan rusak ringan sebesar Rp10 juta sambil menunggu percepatan verifikasi data dari masing-masing daerah.

"Berikutnya sambil menunggu rumah itu selesai dibangun, kemudian ada bantuan tunggu hunian sebesar Rp500 ribu untuk sewa rumah untuk korban yang rumahnya rusak berat dan rusak sedang ke arah berat," tuturnya.

Dia mengingatkan informasi bantuan dari BNPB tersebut agar disampaikan langsung kepada warga terdampak gempa bumi dengan magnitudo 6,1 di Kabupaten Lumajang.

"Kami imbau kepada semua warga untuk tetap waspada terhadap ancaman gempa bumi, namun jangan panik," imbuhnya.

Khofifah tak lupa mengucapkan terima kasih kepada jajaran TNI dan Polri yang langsung turun melakukan penanganan efektif dan percepatan pelayanan kepada masyarakat terdampak bencana gempa bumi.

"Terima kasih juga kepada semua relawan yang sudah bahu membahu bergotong royong membantu masyarakat terdampak gempa bumi," jelasnya.

BNPB akan memberikan dana stimulan bagi warga yang rumahnya rusak dengan kategori Rusak Ringan (RR) sebesar Rp10 juta, Rusak Sedang (RS) sebesar Rp25 juta, dan Rusak Berat (RB) sebesar Rp50 juta.

Untuk mempercepat proses perbaikan BNPB meminta kepada perangkat daerah setempat untuk melakukan pendataan dan melaporkan sesuai dengan data yang benar.

"Rumah warga yang Rusak Ringan dan Rusak Sedang bisa dilakukan perbaikan dengan cara pemerintah daerah memberikan usulan kepada BNPB dengan nama dan alamat yang akurat," ujar Kepala BNPB Doni Monardo.

Sedangkan bagi warga yang mengalami rusak berat, akan dikoordinasikan dengan Kementrian PUPR untuk mempercepat proses perbaikan.

Berdasar data BPBD Lumajang, jumlah warga yang meninggal dunia akibat gempa bumi sebanyak lima orang dan 15 orang luka-luka, kemudian 661 rumah rusak ringan hingga berat, tiga unit fasilitas pendidikan rusak, 14 unit fasilitas ibadah rusak, dan dua unit perkantoran rusak.

Komentar