Jumat, 19 April 2024 | 07:55
NEWS

Penyebab Banjir Jakarta Akibat Gubernur Sibuk Pencitraan

Penyebab Banjir Jakarta Akibat Gubernur Sibuk Pencitraan
(Twitter/Adearmando1)

ASKARA - Pengamat politik Ade Armando menyoroti penyebab terjadinya banjir di Ibu Kota Jakarta.

Dia menyoroti pemberitaan yang menyebut salah satu penyebab utama banjir di Jakarta tidak hanya luapan sungai saja. Akan tetapi, sistem drainase yang tidak berfungsi pun juga menambah daftar penyebab banjir.

Sindiran pun disampaikan Ade Armando kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan lewat akun Twitter miliknya @adearmando1, Sabtu (13/2).

"Penyebab utama banjir besar yang melanda Jakarta ternyata bukan karena luapan sungai, tapi karena tidak berfungsinya drainase," tulis Ade Armando.

Menurutnya, hal tersebut tidak lepas dari sosok gubernur yang bertugas membenahi daerahnya. Ade Armando menilai, gubernur Jakarta saat ini tidak berkualitas dan sibuk pencitraan.

"Ini terjadi karena DKI punya Gubernur yang tidak berkualitas dan lebih sibuk membangun pencitraan diri," tulis dosen Universitas Indonesia (UI) itu.

Dalam cuitannya, Ade Armando menyematkan tautan berita tertanggal 28 Februari 2020 yang mengabarkan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyebut banjir di DKI Jakarta mayoritas disebabkan oleh sistem drainase yang tidak berfungsi. Berdasarkan survei PUPR, hanya sekitar 35 persen saja yang disebabkan oleh adanya luapan air sungai.

Kepala Subdit Perencanaan Direktorat Sungai dan Pantai PUPR Bambang Heri Mulyono ketika itu menjelaskan bahwa dari 83 lokasi banjir yang disurvei di DKI Jakarta, sebanyak 71 titik banjir disebabkan oleh drainase yang tidak berfungsi.

Diketahui, banjir kembali menggenangi sebagian wilayah Jakarta di awal 2021. Banjir akhirnya surut sepenuhnya setelah tiga hari air menggenangi rumah warga. Penanganan yang jauh melampaui target Gubernur Anies Baswedan yang menargetkan air akan surut dalam enam jam. 

Surutnya banjir diumumkan Pelaksana Tugas Kepala BPBD DKI Jakarta Sabdo Kurnianto pada Rabu siang (10/2).

"Kondisi saat ini untuk seluruh wilayah dipastikan telah surut," katanya melalui keterangan tertulis.

Meski sudah surut, BPBD DKI masih menyiagakan personel dan alat demi menghadapi banjir susulan. Namun para pengungsi sudah diperbolehkan pulang.

"Personel tetap disiagakan seperti pompa mobile oleh dinas sumber daya air dan dibantu PPSU kelurahan," ujar Sabdo. (dbs)

Komentar