Sabtu, 20 April 2024 | 16:48
NEWS

Merapi Kembali Muntahkan Awan Panas, Kali Ini Berdurasi 175 Detik

Merapi Kembali Muntahkan Awan Panas, Kali Ini Berdurasi 175 Detik
Merapi Erupsi (Dok BNPB) )

ASKARA - Gunung Merapi kembali memuntahkan awan panas guguran. Kali ini jarak luncurnya mencapai 2.000 meter, Kamis (28/1).

Awan panas guguran mengarah ke barat daya atau hulu Kali Krasak dan Boyong.
 
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebutkan, awan panas guguran Gunung Merapi terjadi pada pukul 10.13 WIB dan terekam di seismogram dengan amplitudo 69 mm dan durasi 175 detik.
 
"Tinggi kolom tak teramati, cuaca berkabut, estimasi jarak luncur 2.000 m ke arah barat daya (hulu Kali Krasak & Boyong)," kicau BPPTKG, melalui akun Twitter. 

Kemarin, aktivitas vulkanis Gunung Merapi terpantau mengeluarkan awan panas guguran sebanyak 36 kali dengan jarak luncur antara 500-3000 meter dari kawah puncak.

Awan panas guguran mengarah ke Barat Daya atau menuju hulu Kali Krasak dan Kali Boyong. Juga tercatat di seismogram pada amplitudo antara 15-60 milimeter dengan durasi 83-197 detik.

Kepala BPPTKG Hanik Humaira mengatakan, aktivitas Merapi telah memasuki fase erupsi efusif. Pada fase tersebut, pertumbuhan kubah lava terus meningkat disertai adanya guguran lava dan awan panas guguran. Pengamatan dilakukan sejak Senin (4/1) dan terus berlangsung hingga hari ini.

"Sejak 4 Januari 2020 Gunung Merapi telah memasuki fase erupsi yang bersifat efusif atau yang kita kenal juga sebagai Tipe Merapi yaitu erupsi dengan pertumbuhan kubah lava kemudian disertai dengan guguran lava dan awan panas guguran," jelasnya, Rabu (27/1).

Hanik juga melaporkan adanya dampak awan panas yakni terjadi hujan abu vulkanik dengan intensitas tipis di beberapa desa di Kecamatan Tamansari, Kabupaten Boyolali dan Kota Boyolali, Jawa Tengah.

Komentar