Ma'ruf Amin Tak Divaksin Tahap Pertama, Ini Alasannya
ASKARA - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin dipastikan tidak akan mendapatkan vaksin Covid-19 tahap pertama, seperti halnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan jajaran kabinet lainnya.
Juru Bicara Wapres, Masduki Baidlowi mengatakan, usia Wapres yang sudah di atas 60 tahun menjadi alasan tidak dilakukannya program vaksinasi tahap pertama tersebut.
"Karena kondisi usia Pak Wapres di atas 60 tahun, jadi tidak memungkinkan untuk divaksin dengan vaksin yang ada sekarang, Sinovac," ujar Masduki dalam keterangannya, Selasa (5/1).
Masduki mengatakan, kemungkinan Ma'ruf akan divaksinasi di tahap berikutnya. Itu pun, apabila terdapat vaksin yang sesuai dengan kriteria kondisi Ma'ruf.
"Mungkin nanti di tahap berikutnya kalau ada vaksin yang sesuai kriteria kondisi Pak Wapres," jelas Masduki.
Diketahui, Presiden Jokowi akan menjadi orang pertama yang divaksin Covid-19. Hal itu juga disampaikan langsung beberapa waktu lalu di Istana Kepresiden, Bogor.
"Saya nanti yang akan divaksin pertama kali. Di Indonesia ini saya yang pertama kali untuk menunjukkan bahwa divaksin itu tak apa-apa," tutur Jokowi.
Saat ini, 3 juta vaksin Sinovac yang sudah datang ke Tanah Air juga sudah mulai didistribusikan ke daerah. Namun untuk proses vaksinasi kepada masyarakat, harus menunggu emergency used authorization (EUA) atau izin penggunaan darurat terlebih dahulu.
Dalam rangka penyelenggaraan vaksinasi tersebut, pemerintah saat ini telah mendistribusikan 700.000 dosis vaksin ke 34 provinsi di Tanah Air.
Jokowi memastikan, bahwa proses distribusi vaksin akan terus berlanjut mengingat Indonesia telah mengamankan 3 juta dosis vaksin.
"Insya Allah minggu depan juga akan datang lagi 15 juta vaksin dalam bentuk bahan baku, bulk, yang nanti akan diproduksi oleh Biofarma. Sehingga juga langsung nanti jadi, kirim ke daerah lagi untuk vaksinasi," tandasnya.
Untuk tahap pertama, vaksin akan diberikan kepada para tenaga kesehatan, mulai dari dokter hingga perawat di rumah sakit. Kemudian para TNI, Polri, dan guru. Berlanjut ke masyarakat umum yang divaksinasi.
Komentar