ASKARA - Berdasarkan data Bio Farma dari 47,21 juta stok vaksin Covid-19, 44,30 juta di antaranya sudah mencapai batas shelf life (umur simpan) alias kedaluarsa, pada 31 Juli 2022.

Dengan demikian, hanya 2,97 juta vaksin saja yang belum kedaluarsa dan kini masih disimpan di Biofarma. 

Juru bicara Kementerian Kesehatan, M Syahril tidak menampik adanya vaksin Covid-19 yang masuk masa kedaluarsa. 

Syahril mengatakan, vaksin yang kedaluarsa itu akan ditarik ke pusat.

"Semua vaksin yang kedaluarsa akan ditarik ke pusat untuk dilakukan pemusnahan,” ungkap Syahril, di Jakarta, dikutip Selasa (2/8). 

Syahril mengatakan, vaksin Covid-19 yang masuk masa kedaluarsa tidak akan dibuang. 

Namun, kata Syahril, vaksin yang diberikan kepada masyarakat tidak boleh kedaluarsa.

“Tidak kita buang. Semua vaksin yang akan diberikan ke masyarakat tidak boleh ada yang kedaluarsa,” katanya.

Pemerintah, lanjut Syahril, terus mendorong vaksinasi booster dosis kedua. Walaupun, vaksinasi booster dosis pertama tetap menjadi prioritas. 

“Insyaallah logistik (vaksin) dan SDM (sumber daya manusia) cukup,” tandasnya.