Kamis, 25 April 2024 | 14:40
NEWS

Diplomatnya Datangi FPI, Jerman Campuri Urusan dalam Negeri Indonesia?

Diplomatnya Datangi FPI, Jerman Campuri Urusan dalam Negeri Indonesia?
Ilustrasi. (Dok. Detik)

ASKARA - Mantan politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean menyoroti kunjungan perwakilan Kedutaan Besar Jerman ke Markas FPI di Petamburan, Jakarta Pusat pada Kamis lalu (17/12).

Ferdinand mengatakan, kedatangan diplomat dari Kedubes Jerman ke Markas FPI patut didalami dan dipertanyakan dalam rangka apa dan urusan apa.

"Saya pikir kedatangan staf diplomat seperti ini ke Markas FPI bukan sesuatu yang biasa saja, pasti ada hal-hal yang patut kita pertanyakan urusan apa Jerman datang ke sana," katanya, Sabtu (19/12). 

Ferdinand yang pernah memimpin Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP) menyoal apakah Jerman ingin mencampuri urusan dalam negeri Indonesia.

"Jerman tentu tahu bahwa eskalasi politik antara FPI dengan pemerintah saat ini sedang tinggi. Dan hadirnya staf diplomat Kedubes Jerman di sana patut dicurigai Jerman mencampuri urusan politik dalam negeri Indonesia," jelasnya.

Karena itu, sebagai negara yang berdaulat maka pemerintah harus mempertanyakan persoalan ini kepada pihak Jerman. 

"Kementerian Luar Negeri saya pikir harus memanggil (pihak) Kedubes Jerman untuk menjelaskan apa yang dilakukan staf diplomatnya mendatangi Markas FPI Petamburan. Ini tidak bisa dibiarkan karena gila ini mencampuri urusan dalam negeri kita," tutur Ferdinand.

Ferdinand pun memandang bahwa pihak Kedubes Jerman salah langkah dan melanggar ketentuan dan etika diplomat dan berdiplomasi dengan negara sahabat, dan ini tidak boleh dibiarkan.

"Sekali lagi Kementerian Luar Negeri harus memanggil Kedubes Jerman untuk menjelaskan ini. Apa yang dilakukan di sana, tujuannya apa, targetnya apa? Ini tidak bisa dibiarkan," katanya. 

Sebelumnya, Sekretaris Umum FPI Munarman mengabarkan kedatangan perwakilan Kedubes Jerman untuk menyampaikan rasa duka atas tewasnya enam laskar FPI di Tol Jakarta-Cikampek KM 50.

Namun, Ferdinand juga tidak meyakini kunjungan pihak Kedubes Jerman tersebut sekadar untuk mengucapkan belasungkawa atas tewasnya laskar FPI. Karena itu, dia mendorong Badan Intelijen Negara ikut memonitor. 

"Kalaupun bungkusnya ucapan belasungkawa, tetapi saya tetap curiga ada sesuatu di luar belasungkawa itu. Kalau bukan sekarang, ya nanti. Saran saya sebaiknya BIN memantau pergerakan ini," jelasnya. (jpnn)

Komentar