Rabu, 24 April 2024 | 19:08
NEWS

Soal Pencopotan Baliho Rizieq, Gatot Nurmantyo Tak Mau Salahkan Pangdam Jaya

Soal Pencopotan Baliho Rizieq, Gatot Nurmantyo Tak Mau Salahkan Pangdam Jaya
Gatot Nurmantyo (Dok Klikpositif.com)

ASKARA - Mantan Panglima TNI, Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo mengaku tak mau menyalahkan siapa pun dalam polemik pencopotan baliho Imam Besar FPI (Front Pembela Islam) Habib Rizieq Shihab yang dilakukan TNI di DKI Jakarta. 

"Saya tidak akan menyalahkan siapa-siapa. Secara konstitusi, sama-sama kita tahu ada batasan-batasan yang dilakukan seorang panglima bahwa dalam memberikan bantuan itu ada aturan pelibatan satuan TNI pada masa damai," kata Gatot di sela konferensi pers Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) secara daring, Kamis (26/11).

Menurut Gatot, TNI memang boleh memberikan bantuan kepada Polri atau pemerintah daerah, tetapi harus melalui aturan pelibatan.

"Kalau menurunkan baliho membantu Satpol PP itu perintah atasan, yakni atasan operasionalnya adalah Panglima TNI, atau bisa juga Presiden, maka Pangdam Jaya tidak salah," katanya. 

Kalau memang Pangdam Jaya memerintahkan penurunan baliho tanpa ada perintah dari atasannya, lanjut dia, pasti akan ada teguran.

"Saya tidak bisa langsung judge Pangdam Jaya salah atau tidak. Lihat saja, kalau itu perintah Panglima TNI atau Presiden, ya, tidak bisa disalahkan. Kalau ternyata tidak ada perintah, tunggu saja teguran," katanya. 

Hanya saja, Gatot mengingatkan bahwa dalam pelibatan TNI tidak boleh menggunakan alat utama sistem persenjataan (alutsista) untuk tempur.

"Contoh, pesawat angkut, kapal rumah sakit (RS), kapal angkut boleh digunakan, tetapi alutsista kendaraan taktis tidak digunakan dalam memberikan bantuan karena dalam kondisi tertib sipil, bukan darurat sipil atau darurat militer," jelasnya. (ant/jpnn)

Komentar