Sabtu, 18 Mei 2024 | 04:57
NEWS

BPOM Tunggu Hasil Riset Vaksin Sinovac

BPOM Tunggu Hasil Riset Vaksin Sinovac
Ilustrasi. (Antara/Reuters)

ASKARA - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Penny K Lukito mengatakan, BPOM menunggu data riset vaksin Covid-19 Sinovac buatan China yang sedang diuji khasiat dan keamanannya oleh Brasil.

Penny mengatakan, BPOM akan memadukan data riset uji coba vaksin Covid-19 di Brasil dan di Indonesia.

"Data dari tahap tiga uji vaksin di Brasil kami belum bisa mendapatkan. Kami selalu berkomunikasi bersama otoritas-otoritas obat terkait. Brasil juga menguji Sinovac yang sama dengan Indonesia," katanya dalam jumpa pers daring di Jakarta, Kamis (19/11).

Menurut Penny, pemberian izin darurat (Emergency Use Authorization/EUA) vaksin Covid-19 di Indonesia bisa dilakukan oleh BPOM, tetapi harus seksama, terukur secara saintifik serta tidak boleh terburu-buru karena juga terkait dengan keamanan anti virus tehadap manusia.

Pengujian tahap tiga vaksin Sinovac oleh Brasil sudah dimulai lebih dahulu dibanding Indonesia. Dalam perencanaannya, Brasil sudah bisa mengeluarkan data uji coba setelah tiga bulan sejak pertama dites. Hanya saja rilis data pengujian ternyata lebih lama.

Penny mengatakan, baru-baru ini Brasil baru bisa memaparkan data uji vaksin Sinovac pada pekan ketiga atau keempat Januari 2020. Sementara Indonesia sendiri rencananya pada pekan pertama atau kedua sudah bisa menyampaikan data uji anti virus Covid-19.

"Nanti data akan dipadukan dengan data di Indonesia yang melakukan uji vaksin di Bandung," ujarnya.

Menurut Penny, BPOM tidak memperlambat perizinan vaksin Covid-19. Hanya saja pemberian otorisasi anti virus harus seksama secara klinis agar vaksin bermutu, bermanfaat, minimal efek samping dan aman.

Kendati vaksin Covid-19 mendapatkan izin darurat semasa pandemi, Penny mengatakan uji klinik akan terus berjalan meninjau penggunaan vaksin, terutama dari sisi khasiat, keamanan dan efek samping.

"Untuk mendapatkan EUA membutuhkan data mutu keamanan dan khasiat dari vaksin, bukan hanya terkait percepatan semasa pandemi sehingga begitu saja mengeluarkan. Ini menjadi komitmen pemerintah bahwa hanya vaksin yang mendapatkan EUA ini menunggu data lengkap untuk memastikan khasiat," jelas Penny. (ant)

Komentar