Sabtu, 27 April 2024 | 01:18
NEWS

CCTV Pengeroyokan Dua Anggota TNI, Pelaku Lebih dari Dua Orang

CCTV Pengeroyokan Dua Anggota TNI, Pelaku Lebih dari Dua Orang
CCTV Pengeroyokan Anggota TNI (Istimewa)

ASKARA - Sejumlah bukti pengeroyokan dua anggota Kodim 0304/Agam yang dilakukan rombongan pemotor Harley-Davidson di Bukittinggi terus terungkap. 

Melansir akun Instagram @info.komando yang mengunggah video rekaman CCTV yang menampilkan sudut lain pengeroyokan di sebuah toko pakaian muslimah.

"Jika dilihat dari rekaman sudut pandang CCTV lain yang ada pada lokasi kejadian terlihat apa yang sudah dilakukan pelaku kepada korban sudah sangat menghina sekali," tulis akun Info Komando.

Dalam video tersebut terlihat anggota TNI yang berpakaian sipil mencoba menjelaskan bahwa dirinya adalah anggota TNI aktif. Namun, penjelasannya tidak digubris. Satu per satu pemotor Harley-Davidson yang masih mengenakan helm menghampiri dan memukulnya. 

Seorang wanita berjilbab yang kemungkinan pemilik atau salah seorang pengunjung toko pakaian itu mencoba melerai. Namun, upayanya sia-sia karena para pemotor Harley-Davidson tetap memukuli anggota TNI tersebut.

"Inilah salah satu alasan kenapa TNI harus mendorong jalannya proses hukum bagi pelaku pengeroyokan dua anggota Kodim 0304/Agam meskipun sudah ada permintaan maaf dari pelakunya," tulis keterangan akun Info Komando.

Dalam video itu terlihat, hanya dua orang yang melakukan pemukulan, melainkan sedikitnya delapan orang. 


Sepotong video aksi main keroyok segerombolan anggota geng motor besar terjadi di Kota Bukittinggi, persisnya di Simpang Tarok, Jumat, 30 Oktober 2020 sore viral di jagad maya," tulis @reporter.minang, salah satu akun Instagram yang mengunggah rekaman kejadian itu.

Dilansir dari akun Instagram @infokomando, pengeroyokan anggota TNI oleh sejumlah pengendara moge dipicu rangkaian konvoi moge yang melintas di Jalan Dr. Hamka, Kecamatan Guguk Panjang, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat.

Secara bersamaan dua prajurit bernama Serda Yusuf dan Serda Mistari sedang berboncengan dengan sepeda motor. 

Keduanya yang mendengar suara sirene mobil patwal pengawalan rombongan moge Harley Davidson langsung meminggirkan kendaraan dan memberikan jalan kepada konvoi yang diketahui berasal dari Harley Owners Group (HOG) Siliwangi Bandung Chapter.

Setelah rangkaian konvoi habis, Serda Yusuf dan Serda Mistari melanjutkan perjalanan menuju Makodim namun dari belakang datang sejumlah pengedara moge yang tertinggal rombongan dan menggeber motornya sehingga menyebabkan Serda Yusuf terkejut dan hampir jatuh. 

Serda Yusuf kemudian mengejar dan memberhentikan salah satu pengendara moge tersebut. Namun setelah berhenti, rombongan pengendara moge justru berbalik mengejar dan melakukan pengeroyokan terhadap Serda Yusuf dan Serda Mistari.

Saat dipukuli, Serda Yusuf dan Serda Mistari menyampaikan bahwa mereka adalah anggota TNI. Namun hal tersebut tidak didengar dan diancam akan ditembak oleh anggota geng motor HOG Bandung.

Selesai melakukan pengeroyokan dan dilerai oleh warga, rombongan geng motor gede tersebut melanjutkan perjalanan menuju Hotel Novotel Bukittinggi sedangkan Serda Yusuf dan Serda Mistari melaporkan kejadian tersebut ke Kodim 0304/Agam.

Kurang dari enam jam, video tersebut viral di medsos dan menjadi trending perbincangan. Beragam tanggapan pun diberikan warganet atas ulah geng motor itu.

Komentar