Kamis, 25 April 2024 | 13:43
NEWS

Perwira Polisi Pakai Jaket Almamater Menyamar Jadi Mahasiswa, Digebuk Kawan Sendiri

Perwira Polisi Pakai Jaket Almamater Menyamar Jadi Mahasiswa, Digebuk Kawan Sendiri
polisi menyamar digebuk (tangkapan layar)

ASKARA - Sebuah video berdurasi 2 menit 7 detik yang tersebar luas terlihat saat aksi unjuk rasa di Jambi. Pasalnya, seorang perwira polisi sedang menyamar jadi mahasiswa nyaris babak belur dikeroyok rekannya sendiri dengan cara ditusuk dengan tongkat milik seorang anggota Polisi Dalmas (Pengendalian Massa).

Diduga, karena tidak adanya koordinasi yang baik antara sesama anggota kepolisian. Awalnya, nampak sejumlah petugas pengendali massa (dalmas) menangkap dan mengeroyok seorang mahasiswa mengenakan almamater hijau.

Kejadian ini tertangkap kamera video seseorang yang berdiri dan kebetulan berada di tempat kejadian. Tiga orang anggota polisi memakai baju preman, sedang menangkap seorang "Mahasiswa" yang memakai jaket almamater berwarna hijau. Diduga kejadian ini terjadi di Provinsi Jambi dan jaket almamater tersebut adalah milik Universitas Batanghari Jambi.

"Diam, diam, diam," kata petugas lainnya sambil membawa dan memegang lehernya.

Tiba-tiba, dari arah belakang muncul petugas berpakaian lengkap langsung memukul dan menendang orang tersebut. 

Rupanya, setelah hampir babak belur karena menjadi bulan-bulanan anggota dalmas yang menggunakan pakaian polisi anti huru-hara itu, pria tersebut baru diketahui seorang anggota kepolisian dengan pangkat perwira dan sedang menyamar.

Hal itu diketahui setelah salah seorang polisi berpakaian preman mengenakan sweater abu-abu mengklarifikasi dan meminta menghentikan kekerasan itu.

"Sudah-sudah, itu perwira gw itu, Brimob itu," teriak salah seorang yang diduga petugas dengan suara lantang berusaha mencegah agar menghentikan aksi pengeyorokan terhadap perwira tadi.

Bahkan, saking emosi pimpinannya yang menyamar jadi mahasiswa itu dipukul, seorang pria yang diduga sesama petugas intelijen keamanan (intelkam) itu langsung memukul dan menendang petugas dalmas tersebut hingga terkapar.

"Saya nggak tahu komandan," kata petugas yang terkapar itu. 

"Kan tadi saya sudah bilang, perwira dia itu masih saja kau pukuli," hardiknya.

Emosi polisi berpakaian preman itu pun diredam petugas lainnya di lapangan.

Polisi berpakaian huru-hara yang memukul perwira itu pun diminta kawannya untuk meminta maaf. 

Sementara, di sekitar lokasi banyak polisi hanya bisa menyaksikan kejadian tersebut.

 

Komentar