ASKARA - Banyak pihak menilai, sikap lantang dan tegas dari seorang Prabowo Subianto sudah memudar sejak menjabat sebagai Menteri Pertahanan dalam Kabinet Indonesia Maju. 

Kritik tersebut pun dijawab Prabowo. Dalam sesi wawancara dengan stasiun televisi plat merah Indonesia, TVRI, Prabowo mengatakan, seorang pemimpin harus bisa menempatkan diri dengan baik.

"Jadi begini, kita sebagai pemimpin kita harus mengerti dan harus tahu peran apa di saat apa dengan cara apa. Jadi itu kita harus pandai untuk memilih tetapi nilai-nilai tidak berubah, cita-cita tidak berubah," ujar Prabowo.

Prabowo mengibaratkan perjalanan dari Jakarta menuju Surabaya, sebelum memulai perjalanan, kata dia, sudah ditentukan akan melewati jalur mana. 

"Tapi ujungnya saya tetap mau ke Surabaya. Jadi nilai dan cita-cita tidak berubah ingin tegakkan suatu negara yang berdaulat, aman, adil, makmur itu tidak berubah. Tapi kita sekarang mengerti peran kita sebagai apa," terangnya.

Mantan Calon Presiden bersama Sandiaga Uno itu mengungkapkan, saat dulu dia menjadi capres, dia berbicara lantang karena memiliki cita-cita untuk disampaikan ke publik.

"Jadi waktu saya di luar pemerintah saya capres ya, saya sampaikan cita-cita saya, nilai-nilai saya melalui progam melalui manifesto perjuangan melalui macam-macam. Kalau kita bicara di forum, kita bicara di depan ribuan orang, kalau kita bicara di depan 100 orang saja kalau kita tidak lantang, ngantuk," kata Prabowo. 

Setelah menjabat sebagai Menteri Pertahanan, tambah Prabowo, dirinya tak bisa sembarangan berbicara lagi di hadapan publik. Pasalnya, ada rahasia negara yang harus dijaga. 

Namun demikian, Prabowo menegaskan cita-cita yang diperjuangkannya tidak pernah berubah.