Sabtu, 27 April 2024 | 03:14
NEWS

Kenapa Ridwan Kamil Berkantor di Depok? Ini Penjelasannya

Kenapa Ridwan Kamil Berkantor di Depok? Ini Penjelasannya
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (Humas Pemprov Jabar)

ASKARA - Pengendalian Covid-19 di Jawa Barat cukup penting terhadap kontribusi kasus secara nasional. Bahkan Kota Depok harus ditangani lebih intensif karena kasus terjadi secara fluktuatif. 

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil pun harus berkantor di Kota Depok untuk memantau langsung daerah penyangga di provinsinya, yang berbatasan langsung dengan ibukota DKI Jakarta. 

"Kenapa (berkantor) di Depok, karena 75 persen kasus Jawa Barat itu datangnya dari zona Bodebek," kata Ridwan Kamil melalui platform YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu (9/10). 

Belum lagi, Kota Depok akan menjalani pesta demokrasi 5 tahunan yang bakal digelar pada bulan Desember mendatang. Maka itu pihaknya menekan penularan dan penyebaran virus corona secara maksimal.  

"Kedua, Depok lagi pilkada. Saya ingin memastikan, saya bisa konsentrasi mengurusi 75 persen (kasus) itu, sambil memastikan pilkada lancar," jelasnya. 

Penanganan Covid-19 di Jawa Barat terbagi dalam tipe tiga geografis. Karena tiap tipe geografis membutuhkan penanganan yang berbeda-beda. 

Geografis pertama adalah daerah-daerah yang menempel langsung Jakarta atau Bodebek, yaitu Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kota Depok, Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi. 

Geografis kedua ialah ibukota Provinsi Jawa Barat yakni Kota Bandung dan sekitarnya atau disebut Bandung Raya. Geografis ketiga sisanya sebanyak 27 kabupaten/kota yang tidak masuk geografis pertama dan kedua. 

Dari ketiga geografis itu, Ridwan Kamil mengaku memberi perhatian lebih di Depok. Karena tingkat hunian rumah sakit di Depok cukup tinggi. Sehingga hasil konsolidasi dengan Pemerintah Pusat berhasil menambah 40 ruang ICU untuk Kota Depok. 

Keberadaannya di Kota Depok menurut Ridwan Kamil, guna memudahkan koordinasi dengan Pemerintah Pusat.

"Covid-19 tidak bisa dikendalikan hanya dengan modal handphone, telepon atau video conference saja, memang ada hal teknis di lapangan. Seperti saat saya turun ke lapangan memonitor langsung perkembangan penanganan Covid-19," ucapnya. 

Kang Emil sapaan akrabnya menyadari bahwa untuk berhasil memerangi Covid-19 tidak hanya upaya pemerintah saja. Melainkan ada peran masyarakat. 

Seperti dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan 3M, memakai masker, menjaga jarak dan rajin mencuci tangan. "Saya ibaratkan Covid-19 itu perang, kalau kita perang siapa yang harus turun? Ya semua orang," jelas Kang Emil. 

Komentar