Sabtu, 11 Mei 2024 | 17:15
NEWS

Usai Banjir Bandang, Kabupaten Sukabumi Berstatus Darurat Tujuh Hari

Usai Banjir Bandang, Kabupaten Sukabumi Berstatus Darurat Tujuh Hari
Situasi pasca banjir bandang Sukabumi (BNPB)

ASKARA - Pemerintah Kabupaten Sukabumi terus melakukan penanganan darurat setelah banjir bandang yang melanda tiga kecamatan, Senin (21/9) kemarin. 

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi bersama TNI, Polri, Basarnas, dinas kabupaten terkait, sukarelawan dan masyarakat melakukan penanganan darurat di lokasi. 

"Bupati setempat menetapkan status tanggap darurat selama tujuh hari, terhitung 21 hingga 27 September 2020," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati, Rabu (23/9).

Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD terus melakukan kaji cepat pascabencana. Tim gabungan juga melaksanakan upaya darurat lainnya seperti pertolongan, penyelamatan, pencarian dan evakuasi. 

Tim gabungan mendirikan dapur umum lapangan untuk melayani para penyintas. Mereka membagikan bahan baku makanan untuk diolah bersama. "Operasional dapur umum ini dibantu oleh personel Polri dan sukarelawan," imbuhnya. 

Pembersihan material banjir bandang telah dilakukan secara manual dan alat berat sepaket dengan dump truck mengangkut material dan lumpur. 

"Pemerintah daerah setempat mengerahkan 2 unit milik Dinas PU Kabuoaten Sukabumi 1 unit dan Kodim 1 unit," beber Raditya. 

Sebelumnya, dilaporkan tiga warga hilang akibat terseret arus banjir. Dua warga telah ditemukan tim gabungan dalam kondisi meninggal dunia, sedangkan satu lainnya masih dalam pencarian, kemarin pagi Selasa (22/9). 

Tim gabungan melakukan penyusuran wilayah di enam titik yang diperkirakan korban ditemukan. Tim gabungan telah menyusun rencana lanjutan untuk mencari korban hilang dengan membentuk 12 tim dan perluasan titik pencarian. 

Sedangkan korban luka, 10 warga telah dirujuk di rumah sakit setempat. Data sementara per Selasa (22/9), pukul 23.00 WIB, BPBD setempat mencatat tiga kecamatan terdampak dengan 11 desa dan 11 kampung. 

Komentar