Sabtu, 11 Mei 2024 | 11:22
NEWS

Sudah Letih dan Kekurangan Sumber Daya, Tenaga Kesehatan: Kalau Begini Terus Kita Akan Ambruk

Sudah Letih dan Kekurangan Sumber Daya, Tenaga Kesehatan: Kalau Begini Terus Kita Akan Ambruk
Tenaga Medis Covid-19 (Dok Paolo Miranda/BBC)

ASKARA - Para relawan tenaga medis yang berada di Puskesmas maupun rumah sakit darurat Penanganan Covid-19 mulai keletihan. Bahkan, ada yang kehabisan sumber daya cadangan. 

Hal itu diungkapkan Kepala Bidang Koordinator Relawan Medis Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Jossep F William. Menurutnya, hal itu perlu diketahui seluruh rakyat Indonesia.

Dikatakan Jossep, diperlukan peran serta seluruh masyarakat guna membantu meminimalisir penularan Covid-19 dengan mematuhi protokol kesehatan.

"Memang saat ini tenaga medis cukup keletihan, tetapi kita (tenaga medis-red) mengupayakan untuk tetap semangat karena kelihatannya ini masih panjang, masih terus meningkat dan belum ada tanda-tanda penurunan," ucap Jossep dalam keterangan melalui telekonferensi di Jakarta, Senin (21/9).

Guna mengatasi kekurangan tenaga modis maupun dokter tersebut, pihaknya sudah berkomunikasi dengan berbagai organisasi profesi agar bisa menambah jumlah SDM yang dikirim guna menangani pasien COVID-19. 

"Kami bekerja sama dengan organisasi profesi seperti IDI, PPNI dan lainnya untuk menyiapkan tenaga yang dibutuhkan di RS darurat," lanjut Jossep.

Sejauh ini, hanya jumlah tenaga kesehatan seperti perawat dan bidan yang masih mencukupi, yakni sekitar 2.000 orang. Sedangkan untuk dokter, Jossep mengakui jumlahnya mulai kekurangan. 

Salah satu opsi mengatasi kekurangan dokter yang akan ditempuh Satgas adalah mempertimbangkan rekrutmen dokter internship namun tetap didampingi dokter yang berpengalaman.

"Tenaga medis relawan seminggu terakhir ini sangat sibuk. Ambulans hampir setiap hari sangat sibuk dan penuh sekali. Ambulans yang mentransfer mereka yang positif di Wisma Atlet kami berlakukan antrean sehingga tidak bisa langsung menjemput (pasien)," ungkapnya.

Karena itu pihaknya menggugah kepedulian masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan guna mencegah penularan COVID-19. 

Bila jumlah kasus positif setiap harinya bisa ditekan, itu akan membantu pengaturan waktu istirahat tenaga kesehatan. 

"Kita (tenaga kesehatan) butuh sekali bantuan masyarakat untuk menjalankan protokol kesehatan. Kalau begini terus kita akan ambruk karena kewalahan sekali. Sekarang kita masih tahan, tetapi kita tidak tahu bisa bertahan sampai kapan," tambahnya. (ant/jpnn)

Komentar