Jumat, 17 Mei 2024 | 03:51
NEWS

Tingkatkan Kesembuhan dengan Disiplin Penerapan Protokol Kesehatan

Tingkatkan Kesembuhan dengan Disiplin Penerapan Protokol Kesehatan
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 dr. Reisa Broto Asmoro memberikan keterangannya terkait perbedaan data angka kematian Covid-19 dari Kemenkes dan RS Online: Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden

ASKARA - Penambahan pasien sembuh pada Jumat (18/9) di Indonesia tercatat paling tinggi sejak kasus pertama di umumkan Presiden Joko Widodo pada Maret lalu. Angka kesembuhan menembus 4.088 kasus.  

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 dr. Reisa Broto Asmoro menunjukan, data Kementerian Kesehatan saat ini angka kesembuhan semakin baik. 

"Recovery rate berada di kisaran 71 persen, artinya 7 dari 10 orang yang terpapar dari Covid-19 telah sehat dan produktif kembali," kata Dokter Reisa di Kantor Presiden, kemarin.

Total pasien sembuh sudah mencapai 170.774 kasus. Sementara untuk kasus aktifnya ada 56.409 kasus. Dari data-data itu menunjukkan bahwa saat ini pasien positif yang sedang dirawat kurang dari 1/3 total kasus yang ada. 

Kasus aktif merupakan jumlah pasien yang saat ini dalam perawatan atau isolasi. Karenanya kondisi baik ini harus dipertahankan dan ditingkatkan. 

"Yang utama bagi kita semua adalah memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Mari terus biasakan diri dengan menerapkan protokol kesehatan yang benar," imbaunya. 

Presiden sudah mengingatkan, agar pemerintah daerah tidak asal-asalan mengambil keputusan. Presiden meminta Pemda menggunakan data sebaran kasus dalam mengambil keputusan. 

Seluruh pemda juga diminta untuk mencegah penularan dengan cara membatasi kegiatan. "Jadi apabila daerah, kabupaten/kota, tempat kita tinggal, mencatat adanya transmisi lokal, kita sebaiknya membatasi kegiatan," terangnya. 

Dalam menekan penyebaran Covid-19, pemerintah telah melaksanakan langkah 3T yaitu testing, tracing dan treatment. Dalam konteks tracing atau pelacakan, Kemenkes telah menemukan lebih dari 1.000 kluster. 

Untuk masyarakat ia meminta menerapkan 3M dalam keseharian dan lebih baik di rumah saja. Karena memutus mata rantai pandemi harus dilakukan secara bersamaan di seluruh Indonesia. 

"Jadi kompak dan disiplin yuk, kita kan orang Indonesia, warga dunia yang luar biasa dan orang Indonesia optimis, bisa, pemerintah 3T, kita 3M, Indonesia pasti bisa!" ajak Reisa. 

Komentar