Sabtu, 20 April 2024 | 16:22
NEWS

Pengakuan Pria Bertato Indonesia Perusak Bank di Amerika, Warga AS yang Lahir di Jawa

Pengakuan Pria Bertato Indonesia Perusak Bank di Amerika, Warga AS yang Lahir di Jawa
Rainey A. Backues merusak Bank Wells Fargo di Philadelpia, AS (Instagram @rainsfordthegreat)

ASKARA - Tato Kepulauan Indonesia yang tergambar di tangan salah seorang pelaku perusakan di Bank Wells Fargo, Philadelphia, Pennyslvania, Amerika Serikat, menghebohkan. 

Pria yang diketahui bernama Rainey A. Backues itu mengakui kesalahannya melakukan perusakan bank lantaran tersulut suasana demonstrasi yang dipicu konflik tindakan rasialisme terhadap orang-orang keturunan kulit hitam di Amerika Serikat, atas kematian George Floyd.

Backues, dalam akun Instagramnya @rainsfordthegreat mengakui kesalahannya. Dia terpotret media The Inquirer sedang melempar dan memecahkan kaca bank tersebut. Foto itu kemudian viral. Terlebih tato di tangannya menggambarkan gugus kepulauan Indonesia. Tak ayal, Rainey dianggap demonstran asal Indonesia. 

"Anda mungkin mengenali saya dari beberapa foto yang beredar di media sosial dalam beberapa waktu terakhir. Jika mengenal saya secara pribadi, Anda akan tahu bahwa apa yang terjadi di sana sangat berbeda dengan saya sebenarnya," ungkap Backues dalam akun Instagramnya yang dikutip Askara, Senin (1/6).

Backues bercerita, pada hari itu bepergian menggunakan sepeda dan melewati Center City Philadelphia yang tengah ramai dengan aksi unjuk rasa dan langsung ikut aksi tersebut secara impulsif.

"Ini membantu menjelaskan mengapa saya tidak menutupi identitas saya di foto. Awalnya, saya hanya ingin mendokumentasikan cerita Instagram saya, tentang apa yang saya lihat untuk yang ada di rumah," katanya.

"Tetapi, ketika malam berlalu, saya mulai merasakan kemarahan dari pembunuhan George Floyd, dan dorongan energi atas ketidakadilan polisi nasional," lanjutnya. 

Backues mengaku, hingga saat ini dirinya masih emosional menyikapi konflik rasialisme tersebut. "Bahkan hari ini, saya masih merasakan perasaan sakit hati yang disebabkan oleh ketidakadilan rasial yang sering diarahkan pada orang kulit berwarna, termasuk saya sendiri. Emosi ini sangat dalam," ujarnya.

Namun, Backues juga mengakui perasaan emosional dan tindakan perusakan yang dilakukannya saat itu menjadi penyesalan bagi dirinya sendiri.

"Sekarang saya menyesal bahwa kemarahan dan dorongan untuk tidak tinggal diam berubah menjadi gerakan untuk menghancurkan properti. Demonstrasi tidaklah sama dengan perusakan," tuturnya.

Backues menegaskan, tindakan yang dilakukannya bukan bermaksud mencemarkan nama baik Black Lives Matter (BLM). "Karena itu, sekarang saya ingin meminta maaf kepada gerakan BLM, dan juga kepada para pendemo yang menunjukkan ketidaksetujuan mereka dengan ketidakadilan yang kita saksikan sekarang," ungkapnya. 

Backues pun mengakui, saat ini dirinya adalah warga negara Amerika Serikat. Sebelumnya, Backues merupakan Warga Negara Indonesia yang lahir di pulau Jawa. Backues juga meminta maaf kepada warga Indonesia di Philadelphia. 

"Karena salah satu tato saya menunjukkan pulau-pulau Indonesia saya adalah warga negara AS yang dinaturalisasi, tetapi saya lahir di pulau Jawa, saya juga ingin meminta maaf kepada masyarakat Indonesia di Philadelphia," ujarnya.

Dalam perusakan yang dilakukannya, Backues mengaku tidak mengambil barang apapun untuk dibawanya pulang dan telah memposting foto-foto yang memperlihatkan kebodohan dirinya sendiri.

"Saya tidak menjarahnya dan tidak membawa pulang apa pun. Jalanan dipenuhi dengan pakaian dan sepatu, saya pikir akan menekankan jumlah penjarahan yang terjadi jika saya berpose dengan mereka dengan cara ini," tuturnya.

Backues bersedia bertanggung jawab dengan apa yang dilakukannya pada malam perusakan tersebut. "Saya sekarang menyesal memposting foto-foto itu. Sekali lagi, saya meminta maaf kepada semua komunitas yang telah terkena dampak negatif dan malu. Saya bersedia bertanggung jawab penuh atas tindakan saya. Saya belajar banyak dari kejadian ini," katanya.

Postingannya itu pun diserbu ratusan netizen yang didominasi komentar netizen anak-anak muda Indonesia yang menyayangkan tindakannya itu. 

"Shame on you goblok, malah bikin rusuh di negara orang lu... stupid," tulis @hotwinsirait.

"Norak lu. Kampungan. Primitif gausah tinggal d kota," tulis @valentinoririhena.

"Yang bikin malu info karena tato nya sii menurut gw, jadi bawa-bawa Indo," tulis @putrinadyas19.

Komentar