George Floyd Positif Covid-19, Gubernur New York Minta Demonstran Periksa Kesehatan
ASKARA - George Floyd, pria keturunan Afrika-Amerika yang meninggal dunia akibat ditindih lutut anggota kepolisian Minneapolis, Minnesota, Amerika Serikat dinyatakan positif Covid-19.
Mengutip CNN, konfirmasi positif Covid-19 tersebut merupakan hasil dari autopsi terhadap jasad Floyd.
Kepala Pemeriksaan Medis Andrew Baker mengatakan, Floyd terkena virus dalam kondisi tanpa gejala, namun Covid-19 yang diidapnya itu bukanlah penyebab kematian Floyd.
"Hasil tes swab post-mortem ditemukan positif untuk 2019-nCoV (Covid-19) RNA," tulis laporan hasil autopsi tersebut yang dikutip Askara, Jumat (5/6).
Seperti diketahui, kematian Floyd menyebabkan amarah dunia, lantaran kematian Floyd kuat akan isu rasisme terhadap orang kulit hitam. Sejumlah negara melakukan aksi unjuk rasa, seperti puluhan ribu massa yang mayoritas anak muda di New York turun ke lapangan yang tidak menghiraukan penyebaran Covid-19.
Gubernur New York, Andrew Cuomo pun meminta agar para demonstran segera tes Covid-19.
"Tes coronavirus disediakan untuk semua pengunjuk rasa. Kami meminta para pengunjuk rasa agar bertanggung jawab. Pakai makser, diuji. Bertindaklah seolah-olah Anda mungkin telah terpapar," tegasnya melalui akun Twitter.
Komentar