Rabu, 15 Mei 2024 | 15:25
NEWS

Kunjungi Easy Farm di Bekasi, Prof. Rokhmin Dahuri Ungkap Teknologi Bioflok Lele Berbasis Organik

Kunjungi Easy Farm di Bekasi, Prof. Rokhmin Dahuri Ungkap Teknologi Bioflok Lele Berbasis Organik
Prof. Rokhmin Dahuri (baju Putihj) kunjungi Easy Farm di Bekasi

ASKARA –  Ketua Umum Masyarakat Akukultur Indonesia (MAI), Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri MS, Senin (29/4), mengunjungi Easy Farm Indonesia yang berlokasi di Komplek Bumi Dirgantara Permai Jl Surya Darma Blok CE No 8, RT01, RW 11, Jatisari, Bekasi.

Dikenal sebagai komplek edu wisata agri perpaduan konsep kafe, pertanian, perkebunan dan perikanan. hingga budidaya perikanan seperti  lele yang membuat bertani itu mudah dan murah. Dapat dilakukan oleh siapa saja dan di mana saja.

Dalam kesempatan itu, Prof Rokhmin Dahuri mengapresiasi Easy Farm yang melakukan sebuah terobosan dalam budidaya lele berbasis organik yang berkaitan erat dengan teknologi bioflok (BFT). Terobosan ini sebagai bagian strategi Ekonomi hijau atau green economy merupakan tren yang sedang berkembang saat ini.  

“Saya bersyukur kepada Allah SWT, terimakasih kepada Eazy Farm yang telah mengundang Rokhmin Dahuri Institute, ini terobosan, berbasis organik dan inilah esensi dari green economy dan circular economy, karena disini tidak ada limbah,” ujarnya.

Prof. Rokhmin Dahuri menguraikan, dunia sejak tahun 2004 sudah diperkenalkan teknologi bioflok (bakteri yang sudah direkayasa ditebalkan didalam kolam), merupakan campuran dari berbagai mikroba (fitoplankton, zooplankton, protozoa), detritus, dan partikel organik. Maka si bakteri yang akan mempermentasi kemudian menggumpalkan sisa-sisa pakan.

‘Teknologi bioflok dapat meningkatkan kualitas air, meminimalkan pergantian air, efisiensi pakan, dan menghambat berkembangnya penyakit selama budidaya,” kata Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan-IPB University itu.

Biasanya, sambung Prof. Rokhmin Dahuri, untuk satu kilogram lele perlu 1,5 kg pakan. Namun di Easy Farm Indonesia, dengan bioflok itu FCR (Feed Conversion Ratio) untuk menghasilkan 1 kilogram lele hanya butuh 0,8 kg. Sisa pakan pada teknologi konvesional menjadi limbah yang mencemari kolam diikat oleh bakteri menjadi flok atau gumpalan,

“Jadi sisa pakannya yang seharusnya menjadi limbah dan mencemari kolam itu menjadi pakan baru. Maka kalau di dalam bioplok itu FCR intuk menghasilkan 1 kilogram hanya butuh 0,8. Itulah menjadi pakan yang gurih dan proteinnya tinggi,” bebernya.

Hebatnya, jelas Prof. Rokhmin Dahuri, dengan teknologi biofloknya  lele yang tadinya kanibalisme menjadi tidak kanibal. Karena dengan bakteri tadi pakan selalu tersedia. Menurutnya, kanibalisme bisa terjadi kalau pakannya kurang. Kalau pakannya surplus tidak akan memakan sesama.

Dijelaskan, konsep Budidaya ikan lele dengan menggunakan bioflok menggunakan sistem filtrasi alami untuk menghasilkan lingkungan yang optimal bagi pertumbuhan ikan.

Bioflok merupakan agregat dari bakteri, alga, dan partikel organik yang terbentuk dalam air budidaya ikan. Teknik ini bertujuan untuk memaksimalkan penggunaan nutrisi dalam air serta mengurangi limbah organik yang dihasilkan oleh ikan.

“Keuntungan yang didapat dari penerapan sistem bioflok ini, adalah hemat air, ramah lingkungan, serta mampu meningkatkan jumlah produktivitas ikan jadi lebih tinggi, sehingga nilai omzetnya juga ikut naik,. Artinya bisa mendulang keuntungan tapi lingkungan tetap terjaga,” jelas Penasehat Menteri Kelautan dan Perikanan 2009 – Sekarang.

Budidaya ikan air tawar dengan kolam bioflok ini diketahui mampu meningkatkan keuntungan dengan meningkatnya hasil panen, hal ini karena kolam bioflok mampu membudidayakan ikan air tawar dengan padat tebar tinggi. Selain itu, kolam bioflok juga dapat menghasilkan pakannya sendiri yang didapat dari pengolahan limbah ikan, sehingga biaya yang diperlukan untuk membeli pakan dapat dikurangi, tentu keuntungan yang didapat akan lebih tinggi.

Prof Rokhmin berharap, melalui inovasi bioflok ini bisa mengurangi kegiatan usaha budidaya lele seperti di danau atau waduk. Selain itu bisa menjadi lapangan pekerjaan bagi masyarakat dan juga program ketahanan pangan berbasis protein hewani.

“Keberhasilan inovasi revolusioner ini memiliki dampak signifikan pada industri perikanan, seperti lele. Sistem Bioflok dapat meningkatkan produktivitas usaha perikanan dengan mengoptimalkan penggunaan sumber daya air dan pakan,” jelas Prof Rokhmin.

Dengan kemampuan seperti itu, tentu pembudidaya mampu beradaptasi dengan permintaan yang ada di pasar. Hal ini tentu dapat meningkatkan potensi menguntungkan. “Kelayakan secara ekonomi bagus sekali. Hanya modal 50 juta rupiah keuntungan tiap bulan Rp 5 juta, per bulan. Sedangkan kalau garis kemiskinan versi Rokhmin Dahuri itu 7,5 juta,” kata Menteri Kelautan dan Perikanan-RI 2001 – 2004 itu.

Budidaya ikan air tawar merupakan bisnis yang sangat menjanjikan keuntungan yang besar dan stabil. Hal ini dipengaruhi oleh besarnya permintaan ikan air tawar di pasaran. Ditambah dengan teknologi budidaya Recirculating Aquaculture System (RAS) yang dapat meningkatkan produksi hingga berkali-kali lipat atau dengan menggunakan sistem bioflok yang tidak membutuhkan tempat yang luas dalam penerapannya.

“Semoga usaha ini diberkahi oleh Allah, dan ini akan kita kembangkan di seluruh tanah air. Dan ini menjadi panasea atau obat mujarab untuk pengurangan pengangguran, pengurangan kemiskinan,” ucapnya.

Bila mengacu pada garis kemiskinan versi Bank Dunia dikatakan tidak miskin kalau setiap hari belanja 3,5 dolar atau 96 dolar/orang/bulan (Rp1,5 juta/orang/bulan),  jumlah penduduk miskin Indonesia mencapai 120 juta orang. “Artinya, hampir separuh rakyat Indonesia masih hidup dalam kubangan kemiskinan,” sebutnya.

Anggota DPR RI Terpilih dari Dapil 8 Jabar ini pun mengimbau kepada pemegang kebijakan agar mengambil langkah konkrit mengatasi pengangguran dengan metode yang diterapkan di Easy Farm.

Teknologi Easy Farm

CEO Easy Farm Herdiyanto Wibowo, S.Pd., M.M, menjelaskan konsep Easy Farm Indonesia mengusung konsep edu wisata yang memadukan Eduwisata-Agri dengan Teknologi Easy Farm. Dikelola secara bersama-sama, zero waste dan terintegrasi yang menjadi daya tarik baik untuk kalangan keluarga, atau pun anak muda.

 “Ini adalah sebuah terobosan baru di bidang pertanian, peternakan dan perikanan yang akan mendorong Indonesia menuju kemandirian pangan,” ujar Herdiyanto Wibowo.

Berdiri dilahan seluas 3000 meter produk di kompleks Easy Farm Indonesia mencangkup komoditi lele yang saat ini ditampung dalam 70 kolam terpal, berbagai jenis tanaman buah dan tanaman sayur, serta komoditi perternakan unggas.

“Easy Farm, jelasnya, ingin meningkatkan kelas ikan lele. Easy Farm berusaha menghasilkan lele yang sehat dan higienis. Lele hasil budidaya Easy Farm mengandung omega 6,” terangnya.

Produk easyfarm adalah serum hayati organik yang mengandung pre-biotik dan pro-biotik plus, dengan komposisi terdiri dari 15 jenis bakteri baik yang saling bersinergi. Contohnya, dari kotoran ikan, ayam, bebek, bisa menjadi pupuk organik tanaman di sini. Karena pupuknya organik, buah atau sayuran yang dihasilkan jadi lebih sehat,” .

Oleh karena itu, meskipun lokasi kafe bersebelahan dengan kolam, kandang, dan kebun, pengunjung tetap bisa menikmati makanan tanpa harus terganggu dengan aroma tidak sedap. Karena lokasi Easy Farm terbukti steril dari bau.

“Dalam budidaya kami juga menggunakan serum organik hayati buatan Easy Farm yang memiliki banyak keunggulan, salah satunya dapat membuat kolam lele tidak berbau,” tuturnya.

Lanjutnya, Easy Farm juga ingin mengenalkan bahwa untuk beternak dan bertani itu mudah, tidak memerlukan lahan yang luas. Sejatinya masyarakat perkotaan juga bisa bertani di lahan yang sempit. Herdianto ingin mengajak masyarakat dapat memanfaatkan lahan sempit yang ada.

“Kami ingin menunjukkan bahwa budidaya ikan lele tidak harus di lahan luas. Dengan sistem bioflok, masyarakat bisa budidaya lele, bahkan tanpa bau,” paparnya.

Komentar