Jumat, 03 Mei 2024 | 11:24
NEWS

Kerusuhan Gedung Capitol, 4 Orang Tewas dan 52 Pendemo Ditangkap

Kerusuhan Gedung Capitol, 4 Orang Tewas dan 52 Pendemo Ditangkap
Kerusuhan Gedung Capitol (Dok Reuters)

ASKARA - Penyerbuan Gedung Capitol oleh pendukung Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kian memanas. Empat orang tewas di halaman gedung. Polisi menangkap 52 orang terkait kerusuhan itu.

Dari 52 orang, 47 di antaranya ditahan terkait pelanggaran jam malam. Sementara, 26 lainnya ditangkap di halaman Gedung Capitol. 

Serangan terjadi karena pendukung Donald Trump mengintervensi proses pengesahan hitung suara pemilu yang dimenangi kandidat Partai Republik, Joe Biden. 

Kepala Departemen Kepolisian Metropolitan, Robert J. Contee menjelaskan, beberapa orang juga ditangkap karena membawa senjata api tak berizin. 

Di antara semua korban tewas, ada salah satu pendukung Trump yang diduga tertembak. Namun Contee enggan merinci secara gamblang identitas pendemo itu.

SF Gate melaporkan korban tewas bernama Ashli Babbitt, pendukung Trump dan veteran angkatan udara AS yang telah bertugas 14 tahun. Dia dilaporkan ditembak di bagian dada oleh polisi US Capitol saat naik ke gedung US Capitol melalui jendela pecah.

Sementara tiga orang lainnya juga meninggal pada, Rabu (6/1) karena keadaan darurat medis, dan 14 petugas polisi terluka, dua di antaranya masih dirawat di rumah sakit.

Wali kota Washington DC, Bowser mengatakan polisi bermaksud meminta bantuan publik dalam mengidentifikasi perusuh, banyak di antaranya berpose foto di dalam Capitol dan dapat dilihat, dalam video viral di media sosial tanpa masker wajah.

"Kami akan mengawasi," kata Bowser seperti dilansir Reuters, Kamis kemarin (7/1). 

"Beberapa dari mereka, kami pikir harus bertanggung jawab atas kerusuhan itu," tambahnya. 

Selain menangkap para perusuh, polisi berhasil mengamankan dua bom pipa dari kantor komite nasional bipartisan dari Republik dan Demokrat tersebut. Serta ada tempat pendingin di sebuah kendaraan di halaman gedung. Wadah itu berisi bom molotov. 

Sebelumnya kerusuhan dalam proses sertifikasi terpilihnya Joe Biden sebagai Presiden Amerika Serikat terjadi di Gedung Capitol Hill di Washington D.C, pada Rabu 6 Januari 2021. 

Saat kerusuhan, anggota parlemen AS sedang melakukan penghitungan suara elektoral untuk menetapkan hasil pemilu 2020 yang dimenangkan Joe Biden. 

Komentar