Minggu, 12 Mei 2024 | 08:35
NEWS

Peringatan BMKG: Waspada Cuaca Buruk dan Angin Kencang Hingga 22 Mei

Peringatan BMKG: Waspada Cuaca Buruk dan Angin Kencang Hingga 22 Mei
Bencana Banjir (Dok BNPB)

ASKARA - Peringatan dini dikeluarkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan peringatan dini cuaca dan diperkirakan akan terjadi hujan lebat disertai petir dan angin kencang yang berpotensi terjadi hingga Jumat (22/5) besok.

Beberapa wilayah yang berpotensi mengalami cuaca buruk mulai dari Aceh, Kepulauan Riau, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan hingga Lampung.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati mengatakan, khusus untuk wilayah Lampung masyarakat diimbau segera mengantisipasi serta mempersiapkan diri guna mencegah hal yang tidak diinginkan.

"Sampai besok di Provinsi Lampung diprediksi masih berpotensi terjadi hujan lebat, disertai angin kencang, kilat petir,” kata Dwikorita melalui pesan singkat, Rabu malam (20/5). 

Juga untuk wilayah Banten, Jawa Barat, Jabodetabek, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan dan Gorontalo untuk segera mewaspadai potensi cuaca buruk.

Potensi cuaca buruk juga terjadi di wilayah Indonesia Tengah dan Timur, seperti Gorontalo, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat.

Berdasarkan data yang dihimpun Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), beberapa bencana hidrometeorologi telah terjadi bertubi-tubi di sejumlah wilayah di Indonesia sejak Selasa (19/5) dini hari.

Hal ini disebabkan pengaruh anomali cuaca dan peralihan pergantian musim atau pancaroba.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati mengatakan, rentetan bencana akibat pengaruh anomali cuaca ini meliputi abrasi pantai yang terjadi di Kabupaten Aceh Selatan, Provinsi Aceh pada Selasa (19/5), dengan sedikitnya 26 KK/82 jiwa terdampak dan sebanyak 21 rumah terdampak.

Tak hanya itu, juga terjadi banjir bandang yang menerjang empat kelurahan di tiga kecamatan di Lubuk Linggau, Sumatera Selatan, Rabu (20/5) pukul 08.15 WIB. Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Lubuk Linggau, tingi muka air pada saat kejadian mencapai 1,5 meter dan saat ini sudah berangsur-angsur surut.

Selanjutnya banjir juga merendam sedikitnya 1.042 unit rumah, 4 sarana pendidikan, 2 unit rumah ibadah, 1 sarana kesehatan, 3 unit perkantoran dan 175 hektare sawah di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, Selasa (19/5) pukul 01.00 WITA. Pada laporan yang diterima hingga Rabu (20/5) pukul 14.00 WIB, banjir bertahan dengan tinggi muka air kurang lebih 60 sentimeter.

Tak hanya itu, bencana banjir juga terjadi di Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, tepatnya di Kecamatan Pahunga Lodu, Rabu (20/5) pukul 02.00 WITA. Banjir tersebut menyebabkan 2 unit rumah hanyut, 44 unit rumah lainnya tergenang dan memaksa 230 jiwa mengungsi di Balai Desa Kaliuda.

Kemudian banjir merendam 14 unit rumah dan 1 sekolah di Desa Mahanggin, Kecamatan Muaradua, Kabupaten Oku Selatan, Provinsi Sumatera Selatan, Rabu (14/5) pukul 14.00 WIB. Banjir tersebut juga merendam 3,5 hektare sawah sehingga terancam gagal panen.

Laporan lainnya datang dari tiga desa di Kecamatan Banjar Agung (II), dan satu desa di Kecamatan Banjar Margo, Kabupaten Tulang Bawang, Provinsi Lampung, pada Rabu (20/5) pukul 15.30 WIB, dimana telah terjadi angin puting beliung dan memporak-porandakan beberapa rumah warga hingga rata dengan tanah. Peristiwa tersebut menyebabkan 2 warga meninggal dunia, 5 luka berat, 1 luka ringan dan lainnya mengungsi ke tempat saudara atau tetangga.

Lalu, banjir rob dengan tinggi muka air 1,5 meter merendam desa Mayangan, Kecamatan Legon Kulon, Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat, Rabu (20/5) pukul 17.00 WIB. Tim Reaksi Cepat Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kabupaten Subang mengatakan bahwa kejadian tersebut dipicu oleh anomali cuaca.

BNPB mengimbau masyarakat yang berada di wilayah berpotensi terjadi cuaca buruk, untuk dapat meningkatkan kewaspadaannya dan menyiapkan segala sesuatu yang dianggap perlu guna mengantisipasi kemungkinan hal terburuk.

Komentar