Jumat, 17 Mei 2024 | 17:25
NEWS

Ratusan Personel Gabungan Bantu Penanganan Darurat Banjir Bandang Lombok Timur

Ratusan Personel Gabungan Bantu Penanganan Darurat Banjir Bandang Lombok Timur
Banjir bandang di Dusun Melempo, Lombok Timur (Antara/Kabar24)

ASKARA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nusa Tenggara Barat masih melakukan upaya penanganan darurat usai banjir bandang yang melanda dua dusun di Kabupaten Lombok Timur pada Minggu (23/2). 

Dua dusun itu adalah Dusun Melempo dan Dusun Mentareng di Desa Obel-obel, Kecamatan Sambelia. 

Penyebab bencana karena curah hujan cukup intens selama sepekan terakhir dan jebolnya tanggul Sungai Melempo.

"BPBD dan multi pihak bekerja sama dalam upaya darurat, khususnya penanganan warga yang harus mengungsi," ujar Kepala Pelaksana BPBD NTB Ahsanul Khalik kepada media, Senin (24/2).

Meski genangan telah surut, sejumlah warga masih mengungsi di tenda pengungsian dan mushola yang berada di Dusun Melempo. Sisa material banjir bandang dan lumpur terus dibersihkan oleh warga masyarakat yang dibantu petugas. 

Selain itu, suplai air bersih juga disalurkan melalui mobil damkar dan bantuan logistik lain berupa permakanan dan air mineral. Sejumlah petugas turut membantu.

"Lebih dari 150 personel gabungan membantu upaya penanganan darurat tersebut," beber Ahsanul. 

Para personel itu berasal dari Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD, tim SAR, Satpol PP, Bakesbangpol Depdagri, Dinas Perhubungan, Dinas PUPR, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, aparat pemerintah kecamatan, forkopimda Sambelia, TNI, Polri. 

Banjir bandang yang terjadi kemarin itu mengakibatkan kerusakan fisik bangunan dan infrastruktur. Ketinggian air sebelumnya 1 meter namun sudah berangsur surut dan menyisakan lumpur. 

"Rumah warga rusak ringan sebanyak 4 unit, sedangkan kerusakan infrastruktur berupa tembok sisi barat masjid Darul Qur'an jebol,” beber Ahsanul. 

Tanggul sungai pemukiman yang jebol berada di tiga titik dan jaringan perpipaan air bersih warga sepanjang 3 kilo meter rusak terbawa banjir. Warga terdampak berjumlah 81 KK atau 255 jiwa. Tidak ada korban jiwa akibat bencana banjir bandang ini. 

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Bencana BNPB Agus Wibowo mengingat masyarakat cuaca ekstrem masih terus berlangsung dalam beberapa hari kedepan. Masyarakat pun diimbau bencana hidrometeorologi. 

"Masyarakat agar dapat mengantisipasi akan potensi bencana banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung. Serta kilatan petir yang dapat terjadi, dengan melakukan pembersihan lingkungan guna meminimalisir dampak," imbau Agus. 

Komentar