Renungan
Pelajaran Luhur dari Sang Mentari

Oleh: Johanes Gluba Gebze
ASKARA - Mentari fajar di sela-sela gedung megah ibu negeri Jayakarta, hari ke-13 di awal tahun 2025, mengajarkan sebuah pesan mendalam. Meski hari ini mungkin ada yang terasa kurang, matahari hadir dengan kesempurnaannya, tak pernah kekurangan sinarnya. Satu dan tak tergantikan, ia selalu setia datang, menyinari bumi tanpa henti. Tak berjanji, namun ia adalah simbol kehadiran yang tepat waktu, memberikan terang tanpa pamrih, tanpa menuntut imbalan.
Matahari adalah guru yang tak kenal lelah, mengajarkan ketulusan dan keadilan. Sinarnya tak memandang siapa yang layak atau tidak. Satu sinar untuk semua, ia bersinar dengan penuh pengabdian, jauh dari pujian, bahkan rasa syukur dari mereka yang diuntungkan oleh kehadirannya. Matahari adalah simbol pemberi yang luhur sepanjang abad, sahabat sejati bagi seluruh generasi.
Semangat Sang Mentari
Seperti matahari yang tak pernah lelah meski dihadang kabut dan awan gelap, kita diajak untuk meneladani ketangguhannya. Matahari, sang penempuh perjalanan abad demi abad, konsisten menyinari tanpa istirahat, menjadi saksi kehidupan dan pembawa harapan yang abadi. Hingga hari ini, ia terus bersinar, mengajarkan kita nilai-nilai keteguhan, ketangguhan, dan pengabdian.
Marilah kita petik pelajaran dari Sang Teladan. Matahari adalah harta dan sahabat abadi, milik seluruh generasi, menyinari jagat raya dengan adil dan tulus. Apakah kita menyadari makna kerja luhurnya? Sudahkah kita berterima kasih atas pengabdian yang tiada tandingannya?
Bangkit dan Bertindak
Saudaraku, janganlah kita buang waktu dengan percakapan yang tak bermakna. Energi yang kita miliki seharusnya diarahkan untuk membangun, bukan hanya berbicara. Mari kita, sebagai bagian dari elemen bangsa, bersinergi mencurahkan pikiran, menyusun rencana yang kokoh, dan membangun negeri ini dengan konsistensi.
Dengan langkah bertahap, penuh dedikasi, dan keberlanjutan, kita bisa menciptakan perubahan di kampung halaman, bangsa, dan dunia. Matahari, yang senantiasa hadir menyinari, adalah pengingat bahwa keberhasilan hanya datang melalui pengabdian tulus dan usaha tanpa henti.
Terima kasih, Sang Mentari, atas pelajaran luhurnya. Mari kita renungkan dan jalani hidup dengan semangat dan ketulusan seperti yang telah engkau ajarkan.
Komentar