Dua Pendaki Diterpa Hujan dan Kabut Tebal di Gunung Agung
ASKARA - Beberapa waktu lalu, dua anggota Elpala, alumni SMA 68 Jakarta, Bhatara Dave Rondonuwu dan Agus Senato, melakukan pendakian tektok ke Gunung Agung, Bali. Mereka berhasil menyelesaikan pendakian pulang pergi dalam kurun waktu 14 jam, meskipun harus menghadapi cuaca yang kurang bersahabat sepanjang perjalanan. Pendakian ini dimulai dari Pasar Agung pada ketinggian 1565 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Sebelum memulai pendakian, kedua pendaki tersebut terlebih dahulu mendaftar dan membeli tiket pendakian. Mereka memulai pendakian sekitar pukul 08.11 WITA. Dari titik awal, mereka berjalan sekitar 10-15 menit menuju Pura Pasar Agung yang berada pada ketinggian 1650 mdpl. Saat tiba di Pura, hujan deras mulai turun sehingga mereka harus berteduh di balai selama beberapa waktu.
Mereka melanjutkan pendakian kembali pada pukul 08.50 WITA. Dalam perjalanan ini, cuaca terus-menerus hujan dengan intensitas yang bervariasi, dari hujan ringan hingga sedang, namun tidak mencapai tingkat hujan deras. Setelah berjalan selama sekitar 3 jam, mereka tiba di Several Campimg Ground 2250 mdpl. Di sini, mereka memasang fly sheet dan menunggu hujan reda hingga sekitar pukul 14.00 WITA, saat cuaca mulai agak cerah.
Setelah itu, Agus Senato memutuskan untuk melanjutkan pendakian menuju puncak dari ketinggian 2250 mdpl. Agus Senato menceritakan bahwa mereka melanjutkan pendakian meskipun cuaca kembali gerimis ringan dan kabut mulai muncul di ketinggian 2350 mdpl, sekitar setengah jam perjalanan dari tempat mereka beristirahat.
Pada pukul 15.00 WITA, kabut semakin tebal sehingga jarak pandang menjadi sangat terbatas. Mereka terus mendaki hingga mencapai puncak Gunung Agung 2790 mdpl pada pukul 16.30 WITA. Karena kondisi cuaca yang tidak mendukung, mereka hanya bertahan di puncak selama 5 menit sebelum memutuskan untuk turun kembali.
Dalam perjalanan turun, mereka kembali ke pos pendakian di ketinggian 2250 mdpl dan tiba sekitar pukul 18.00 WITA. Setelah beristirahat selama 20 menit, mereka melanjutkan perjalanan turun menuju Pasar Agung. Perjalanan turun ini memakan waktu sekitar 3 hingga 4 jam.
Mereka akhirnya tiba di loket tiket pada pukul 22.50 WITA, menandai berakhirnya pendakian tektok yang penuh tantangan ini. Sepanjang perjalanan, cuaca yang berkabut dan hujan menjadi tantangan utama bagi kedua pendaki. Namun, dengan semangat dan ketangguhan, mereka berhasil menyelesaikan pendakian dengan selamat.
Bhatara Dave Rondonuwu menuturkan bahwa kondisi cuaca yang berkabut dan hujan menyebabkan jarak pandang menjadi sangat terbatas, sehingga mereka harus berjalan dengan pelan dan hati-hati. Cuaca yang konsisten berkabut dan hujan ini berlangsung dari awal pendakian hingga mereka kembali ke tempat parkir kendaraan di Pasar Agung. Pendakian ini menunjukkan semangat pantang menyerah dan kesiapan yang matang dari kedua anggota Elpala Jakarta dalam menghadapi berbagai kondisi alam.
"Untung sebelum ke Gunung Agung, saya sudah terbiasa latihan mendaki saat hujan," ungkap Agus Senato, Minggu (9/6).
Komentar