Minggu, 05 Mei 2024 | 21:53
NEWS

RI Minim Dokter Spesialis, Nurhadi: PR di Bidang Kesehatan

RI Minim Dokter Spesialis, Nurhadi: PR di Bidang Kesehatan
Nurhadi

ASKARA – Anggota Komisi IX DPR RI Nurhadi mengatakan, problem kurangnya dokter umum dan dokter spesialis di Indonesia sebenarnya sudah lama didiskusikan, dan itu pekerjaan rumah (PR) semua pihak termasuk Komisi IX DPR RI dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Hal ini disampaikan terkait dengan Presiden Jokowi menyoroti kekurangan dokter spesialis di Indonesia. Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia pada 2019, rasio dokter spesialis di Indonesia hanya 0,47 per 1.000 penduduk.

Terlebih, Rasio dokter spesialis 0,47 per 1.000 penduduk di Indonesia yang disampaikan oleh Jokowi itu sebenarnya masih lebih baik dibandingkan bila semua pihak melihat rasio keberadaan dokter spesialis yang ada di daerah.

"Saya mendukung bila pemerintah segera membuat rencana induk nasional di bidang kesehatan, dan kurangnya dokter umum serta dokter spesialis menjadi isu krusial nasional yang harus dicarikan solusi dengan cepat dan baik," kata Nurhadi kepada para wartawan, Kamis (25/4/2024).

Lebih lanjut, politisi Partai NasDem itu menilai, rencana induk nasional tentu akan menjadi guideline yang menjadi aturan, panduan dan alarm agar arah pembangunan di bidang kesehatan.

"Hal itu meliputi infrastruktur, tenaga medis bisa berjalan lurus, akseleratif berdasar pada problem eksisting beserta penanganannya," tuntas Nurhadi.

Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyoroti minimnya jumlah dokter spesialis di Indonesia.

Dirinya pun mengutip data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 2019 yang mencatatkan rasio dokter spesialis di Indonesia hanya 0,47 per 1.000 penduduk.

Jokowi menilai kondisi itu menjadi salah satu masalah terbesar bagi dunia kesehatan nasional.

"Rasio dokter kita masih 0,47, rankingnya 147 dunia, rankingnya seperti itu, kita harus tahu. Ini yang akan kita kejar," jelas Jokowi.

Komentar