Kamis, 02 Mei 2024 | 01:13
NEWS

Komisi XI DPR RI Minta Pemerintah dan BI Lakukan Antisipasi Pelemahan Rupiah

Komisi XI DPR RI Minta Pemerintah dan BI Lakukan Antisipasi Pelemahan Rupiah
Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Amir Uskara

ASKARA - Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Amir Uskara mengingatkan Pemerintah Indonesia dan Bank Indonesia untuk melakukan antisipasi guna menghadapi pelemahan rupiah akibat dinamika tren pasar global yang signifikan. 

Karena itu, politisi Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (F-PPP) ini meminta adanya penyesuaian terhadap kebijakan fiskal dan moneter.

“Pelemahan rupiah ini sangat berat karena ini bukan faktor domestik. Kondisi yang terjadi terhadap (pelemahan) rupiah adalah faktor global. Saya kira memang karena adanya konflik, negara-negara merger market ini kehilangan dana atau terjadi outflow ke Amerika, jadi Amerika meningkatkan suku bunga,” kata Amir, Selasa (7/11).

Berdasarkan informasi yang diterima, tren penguatan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terindikasi pudar pada awal November. Secara mendadak, rupiah cenderung melemah terhadap dolar AS hingga mendekati level Rp16.000.

Di sisi lain, The Fed memutuskan menahan suku bunga di level 5,25-5,50 persen pada pada pertemuan September lalu. Namun, bank sentral AS tetap memberi sinyal untuk menaikan kembali pada tahun ini.

Selain itu, pada bulan Oktober lalu, Biro Statistik China (NBS) telah mengumumkan PMI Manufaktur Cina mengalami penurunan menjadi 49,5 pada bulan Oktober 2023 dari 50,2 pada bulan September lalu. 

Indikasi penurunan ini menandakan perkembangan sektor di Cina semakin melambat. Terakhir, Bank of Japan mengumumkan bahwa suku bunganya tertahan pada kisaran minus 0,1 persen sejak tujuh tahun terakhir.

“Rupiah ini masih termasuk tergolong masih kuat dibanding negara-negara lain yang mengalami pelemahan (mata uang). Kita sih berharap mudah-mudahan kerja sama (dan) kolaborasi antara pemerintah yang mengatur fiskal dengan Bank Indonesia yang mengatur moneter ini betul-betul bisa membuat rupiah kembali survive,” ujar Amir.

Komentar