Sabtu, 05 Oktober 2024 | 12:59
OPINI

Kisah Orang Majus ke Empat

Kisah Orang Majus ke Empat
Ilustrasi Orang Majus (Dok Pixabay)

ASKARA - Satu di antara kisah Natal yang paling memengaruhi nurani kemanusiaan saya adalah Kisah Orang Majus Ke Empat yang ditulis sebagai cerpen oleh Henry van Dyke pada 1895.

Cerpen van Dyke kemudian dikembangkan oleh berbagai pihak menjadi maha karya oratio, teater, film, bahkan animasi.

Kisah Orang Majus Ke Empat terinspirasi injil Mathius tentang tiga orang majus yang datang ke Betlehem untuk mendirgahayu kelahiran bayi Jesus Kristus.

Orang Majus Ke Empat versi van Dyke, yaitu Artaban merasa hidupnya mubazir akibat merasa gagal berjumpa dengan bayi Jesus Kristus di Betlehem sebab selalu terlambat berjumpa Jesus akibat di dalam perjalanan mencari Jesus berulang kali harus menolong sesama manusia yang sedang menderita.

Akhirnya menjelang ajal Astaban disadarkan oleh Jesus Kristus bahwa sebenarnya Astaban sudah berulang kali berjumpa dengan Jesus Kristus pada saat Astaban memberikan pertolongan kepada sesama manusia yang sedang menderita.

Mungkin berbagai pihak menilai kisah Orang Majus yang ke Empat sekadar sebuah khayalan manusia yang naif sekadar dongeng untuk menidurkan anak.

Namun pada hakikatnya dongeng merupakan sumber kearifan yang selalu siap untuk dihayati makna yang jauh lebih mendalam tentang kehidupan apabila dihayati secara lebih mendalam oleh yang mampu dan mau menghayatinya.

Kisah Natal indah yang tersurat dan tersirat pada Kisah Orang Majus Ke Empat menyadarkan saya bahwa pada hakikatnya Hari Natal merupakan hari yang menyadarkan saya bahwa Tuhan bukan hanya senantiasa, namun bahkan niscaya hadir pada saat manusia mempersembahkan kasih-sayang kepada sesama manusia.

Sesuai apa yang tersurat pada Matius 25:40: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku, kamu telah melakukannya untuk Aku.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Maka sebenarnya hari Natal bukan terbatas pada tanggal 25 dan 26 Desember saja. Setiap hari pada setiap bulan dan setiap tahun merupakan Hari Natal di mana setiap insan manusia memperoleh kesempatan mempersembahkan kasih-sayang kepada sesama manusia.

Dan setiap saat manusia mempersembahkan kasih-sayang kepada sesama manusia maka hadirlah Tuhan Yang Maha Kasih di situ.

SELAMAT MERAYAKAN NATAL.

Komentar