Indo Defence 2022 dan Upaya Konstruktif Prabowo Hadapi Potensi Ancaman Global
Oleh: Dwipa Pramudya, Pemerhati Sosial dan Politik
Kawan saya tiba-tiba mengirim teks pesan melalui Whatsapp, "Bro, kita main yuk ke Indo Defence di Kemayoran. Seru nih acaranya, pameran senjata bro". Dari nada tulisannya, kawan saya ini sangat bersemangat. Memang selain karena acara ini sangat representatif sebagai ajang unjuk kekuatan alutsista terbaru dan termodern yang dimiliki Indonesia, tentu juga karena keterlibatan 59 negara asing dan 905 industri pertahanan dunia.
Hal yang menarik bagi saya adalah rencana kehadiran Rusia dalam ajang tersebut...Hmmm ini bakalan menarik. Apa yang akan mereka pamerkan?
Sementara Amerika Serikat sudah siap pamer versi terbaru dan paling canggih dari pesawat tempur F-15, yakni seri F-15EX. Seri ini merupakan pesawat jet tempur yang diklaim paling canggih di dunia dengan kapasitas muatan lebih besar, kecepatan lebih tinggi untuk mencapai target, dan jangkauan yang lebih luas dibanding pesawat tempur mana pun di dunia.
Masih dari AS ada juga CH-47 Chinook, pesawat helikopter angkut berat paling canggih di dunia yang telah berpredikat battle-tested karena sudah teruji di medan perang dan harga terjangkau.
Dan yang paling menarik saya tunggu adalah Integrator, pesawat tanpa awak untuk berbagai misi dengan daya tahan lama dan bisa membawa muatan pesanan untuk keperluan intelijen, pengawasan dan pengintaian, juga untuk kesiagaan seputar wilayah.
Indo Defence 2022 Expo & Forum hasil kerja sama Kemhan dan PT Napindo Media Ashatama tersebut digelar di tiga lokasi berbeda. Masing-masing di Jiexpo Kemayoran sebagai pusat aktivitas, Pangkalan TNI AL Pondok Dayung, dan Apron Selatan Pangkalan Udara (Lanud) TNI AU Halim Perdana Kusuma.
Ajang pameran ini juga akan menjadi unjuk kekuatan alutsista karya anak bangsa. Salah satu Alutsista yang akan ditampilkan adalah Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) dr. Wahdin Sudirohusodo (WSH)-991, Kapal Bantu Rumah Sakit yang merupakan karya anak bangsa buatan PT. PAL Indonesia. Kapal tersebut beroperasi di wilayah kerja Armada III yakni Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat, dan berpangkalan utama di Sorong Provinsi Papua Barat.
Selain KRI Wahidin Sudirohusodo-991, masih ada juga KRI Golok-688, KRI Tombak-629, Tank Boat Antasena serta 2 Unit Sea Rider Kopaska yang juga akan dipamerkan dan ikut ambil bagian dalam Naval Ship Display.
Namun demikian, saya lebih tertarik untuk menulis upaya konstruktif Prabowo Subianto menghadapi potensi ancaman global. Sejumlah peluang dan tantangan yang ada di balik gelaran Indo Defence 2022 Expo and Forum yang mengambil tema cukup filosofis "Peace, Prosperity, Strong Defence" atau "Perdamaian, Kemakmuran, Pertahanan Tangguh".
.
Mari kita simak sejenak.
Dunia sesungguhnya sedang tidak baik-baik saja. Ancaman resesi dan krisis pangan global adalah fakta yang harus segera dicarikan jalan keluarnya. Krisis pandemi COVID-19 mungkin sudah berlalu, namun masih ada ancaman lainnya yang menghadang.
Badan Meteorologi Dunia (WMO) dalam laporannya beberapa waktu lalu mengungkapkan jumlah bencana dari banjir dan gelombang panas terus meningkat karena perubahan iklim, bahkan mencapai lima kali lipat pada 50 tahun terakhir.
Selain itu lebih dari 2 juta orang menjadi korban dari bencana-bencana tersebut. Total kerugiannya mencapai US$3,64 triliun atau sekitar Rp 52.242 triliun. WMO mengungkapkan telah melakukan tinjauan komprehensif mengenai kematian dan kerugian ekonomi karena cuaca, air dan iklim ekstrem. Survey melihat pada 11 ribu bencana terjadi antara 1979-2019.
Siapa yang paling menderita? 91% dari jumlah kematian terjadi di negara berkembang.
Ternyata persoalan tak berhenti sampai disitu.
Lonjakan inflasi global yang disebabkan oleh kondisi geopolitik yang eskalatif. Selain ketegangan geopolitik Rusia dan Ukraina, terdapat ancaman baru akibat memanasnya hubungan Tiongkok dan Taiwan usai kunjungan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi. Jika hubungan ini terus memanas tak terkendali, potensi perang baru bisa saja terjadi.
Pasokan gandum global pada 2022/2023 diperkirakan akan turun 1,1 juta ton menjadi 1.051,7 juta ton. Ukraina paling parah karena produksinya diperkirakan turun menjadi 19,5 juta ton pada periode 2022/2023 dari 33,01 juta ton pada periode 2021/2022.
Produksi jagung dunia pada 2022/2023 diperkirakan akan turun karena pengurangan di China dan terutama Ukraina. China diperkirakan akan menghasilkan jagung sebanyak 271 juta ton pada periode 2022/2023, lebih rendah dari periode sebelumnya sebesar 272,55 juta ton.
Sedangkan produksi Ukraina merosot tajam hampir 50%. Produksi jagung di Ukraina diperkirakan sebanyak 25 juta ton, turun dari periode sebelumnya yakni 42,13 juta ton.
Itulah mengapa pak Prabowo selalu mengingatkan kita pada sebuah adagium Romawi paling masyhur, "Si vis pacem, para bellum", yang artinya adalah, "Jika kau menginginkan perdamaian, bersiaplah untuk berperang".
Serangkaian fakta ancaman global saat ini bukanlah sekadar isapan jempol apalagi cuma dongeng pengantar bayi tidur. Ancaman terhadap kedaulatan negara, keutuhan wilayah dan keselamatan bangsa adalah riil atau nyata yang dikenal dengan lingkungan strategis dalam militer.
Itulah sedikit saja gambaran umum tentang upaya mas Bowo dalam membangun kekuatan pertahanan. Begitu banyak peluang dan tantangan yang harus dikelola secara kolaboratif, gotong royong dan melibatkan seluruh komponen bangsa.
Kehadiran Indo Defence 2022 ini semoga membawa harapan baru bagi perdamaian, kemakmuran dan pertahanan tangguh.
Komentar