Rumah Indonesia Akan Dibangun di Etnomir, Rusia
ASKARA - Upacara peletakan batu pertama pembangunan “Dom Indonezii” atau Rumah Indonesia berlangsung pada Jumat (26/8) di komplek Etnomir, propinsi Kaluga (sekitar 100 km barat daya Moskow).
Proyek yang direncanakan rampung dalam 2 - 3 tahun ini, diprakarsai Ruslan Bayramov, pengusaha Rusia asal Azerbaijan, yang merupakan Presiden Yayasan Amal "Dialogue of Cultures - One World” dan juga Presiden Asosiasi Persahabatan Rusia – Indonesia.
Dubes RI untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus, Jose Tavares, sangat senang karena untuk pertama kalinya akan terdapat Rumah Indonesia di Federasi Rusia.
“Prakarsa Pak Ruslan ini adalah bukti keberhasilan people-to-people relations yang dapat menjembatani hubungan dan kerjasama bilateral yang lebih luas lagi di berbagai bidang,” ujar Dubes Tavares.
Dubes RI berharap kelak Rumah Indonesia dapat menjadi landmark baru yang memikat pengunjung lokal dan internasional, khususnya warga Indonesia, berkunjung ke Rusia dan propinsi Kaluga.
Luas Rumah Indonesia direncanakan 3.500 m² dan pendanaannya dapat bersumber dari investor Indonesia yang berminat.
“Akan ada pavilion utama yang dihiasi ornamen khas berbagai suku di Indonesia, ruang amfiteater untuk pertunjukan musik atau wayang kulit, kamar-kamar dengan interior etnis Jawa, Sunda, Batak, Bali dsb,” ujar Ruslan Bayramov di hadapan para undangan.
Pada acara peletakan batu pertama Rumah Indonesia, Dubes Tavares dan sejumlah pejabat Rusia meletakan batu-batu kecil dan tanah ke dalam lubang dan dilanjutkan dengan pengguntingan pita selubung prasasti. Dubes Tavares juga didaulat memotong tumpeng nasi kuning diikuti dengan pejabat lain.
Kegiatan kian meriah dengan suguhan lagu dan tari yang dibawakan mahasiswa Indonesia di Rusia, serta foto bersama. Sebagai bagian dari acara, juga dilaksanakan working lunch dimana para peserta saling bertukar pandangan mengenai prospek hubungan Indonesia dan Rusia.
Taman Etnomir adalah taman etnis dunia terluas di Federasi Rusia yang mulai dikembangkan tahun 2006. Di wilayah seluas 140 hektar ini pengunjung dapat melihat arsitektur, mencicipi makanan, mengikuti master class kerajinan tangan, memakai kostum etnis, mempelajari tradisi unik berbagai negara, mengunjungi penangkaran anjing husky, kalajengking dan ular, hotel untuk kucing, kegiatan perkemahan dan hiburan di alam terbuka, maupun menginap di hotel-apartemen berarsitektur Himalaya, Nepal, India, Sri Lanka, Asia Timur, Asia Tenggara, tenda Mongolia, Siberia, Ukraina, Belarus, dan Dherben.
Komentar