Minggu, 28 April 2024 | 11:18
NEWS

KBRI Moskow Gelar Pameran Seni Budaya Indonesia di Museum Seni Negeri Chuvash Rusia

KBRI Moskow Gelar Pameran Seni Budaya Indonesia di Museum Seni Negeri Chuvash Rusia
Dubes RI dan Direktur museum bertukar cindera mata Foto bersama Dubes RI dan staf, Direktur Museum, RAIC, seniman dan kurator Rusia (Dok KBRI Moskow)

ASKARA - Diawali suguhan tari dan lagu oleh grup folklor kota Chebaksary, KBRI Moskow berkolaborasi dengan Asosiasi Kerja Sama Internasional Rusia (RAMS) dan Museum Seni Negeri Chuvash mulai 19 Desember 2023 hingga 7 Januari 2024 menyelenggarakan pameran seni budaya bertema “Two Countries - Loyalty to Traditions” di aula Pusat Seni Kontemporer Museum Seni Negeri Chuvash di kota Chebaksary, Rusia (berjarak 673 km timur Moskow). 

Direktur museum Chuvash, Gennady Kozlov, dalam sambutan mengatakan, di tengah keberagaman bangsa dan agama di dunia, seluruh umat manusia disatukan oleh cinta. Cinta kepada Tuhan, kepada keluarga, kepada tanah air, dan juga kesetiaan kepada tradisi. Karenanya, pihak museum sangat berterima kasih kepada Dubes RI dan kurator pameran karena berkesempatan menyentuh karya ukiran kayu dan kain asli Indonesia yang unik yang dibuat oleh seniman Indonesia dengan menggunakan alat-alat tradisionil selama lebih 100 tahun, 

Sementara, Wakil Menteri Kebudayaan dan Arsip Chuvash, Tatyana Kazakova, menyatakan, pameran ini bertujuan menyatukan masyarakat dan budaya Rusia dan Indonesia, yang meski secara geografis berjauhan, namun memiliki semangat yang sama dalam menjaga tradisi.

"Pameran ini penting dalam membuka mata warga Chuvash terhadap kekayaan budaya Indonesia dan membawa pesan dari hati orang Indonesia ke hati warga Rusia, yang dengan demikian semakin mendekatkan masyarakat kita. Bahasa ekspresi seni dapat dipahami setiap orang dan menjadi benang penghubung antara negara dan rakyatnya," kata Tatyana Kazakova.

Pada kesempatan itu, Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia merangkap Republik Belarus, Jose Antonio Morato Tavares menyatakan, pameran bersama ini memungkinkan masyarakat Indonesia dan Rusia semakin mengenal satu sama lain. Dubes RI juga menyampaikan kekaguman atas keseriusan pemerintah Republik Chuvash dalam melestarikan warisan budaya yang ada. 

“Tradisi perlu kita pertahankan seiring dengan perkembangan modernisasi. Indonesia dan Rusia punya banyak kesamaan dalam melestarikan tradisinya, sebagaimana tampak pada keindahan kerajinan kain tenun, musik, dan seni kriya masing-masing yang tampil hari ini,” pungkas Duta Besar Jose Tavares.    
Menanggapi pameran ini, Tatyana Mishukovskaya, Wakil Sekretaris Jenderal Asosiasi Kerjasama Internasional Rusia/Sekretaris Eksekutif Perhimpunan Persahabatan dengan Indonesia juga menyampaikan apresiasi mendalam kepada pemerintah Republik Chuvash dan KBRI Moskow atas pameran bersama ini yang semakin mendekatkan hubungan masyarakat kedua negara.

Dalam pameran “Two Countries – Loyalty to Traditions” dipamerkan sekitar 50 karya seni budaya kedua negara. Pihak Rusia menampilkan berbagai lukisan kontemporer karya pelukis Daria Karacheva, Artur Mirzoyan, Alexander, Mark dan Olga Smirnov, Vitaly Petrov, Georgy Fomiryakov, Alexey Nikolaev, Anna Bubnova, dan Irina Fedorova, serta kostum nasional Chuvash “Pakha Tere.” 

Sedangkan KBRI Moskow menampilkan berbagai koleksi kain tenun dari Sumatera Utara, Jambi, Lampung, Jawa Barat, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Bali; seni ukiran patung dan relief kayu, wayang golek, dan topeng, serta penampilan “Tari Persembahan” oleh Kirana Nusantara Dance dan Gamelan Dadali binaan KBRI Moskow.  

Selama kunjungan kerja ke Republik Chuvash pada 18 hingga 21 Desember 2023, Dubes RI yang didampingi Korfung dan Pelaksana Fungsi Pensosbud, Atase Perdagangan, dan staf KBRI Moskow lainnya, juga mengunjungi pabrik peralatan mikroprosesor dan otomatisasi listrik Relematika dan EKRA, klinik “Eye Microsurgery,” taman etnik ‘Yasna,” pabrik tepung “Chuvashkhlebprodukt,” pabrik pastry Akkond, pabrik traktor “Chetra,” dan menghadiri perayaan 100 tahun pabrik tekstil tradisional Chuvash “Pakha tere.” 

Pada akhir kunjungan, Dubes RI diterima Kepala Republik Chuvash, Oleg Nikolayev, beserta jajaran di mana kedua pihak menyepakati pentingnya menindaklanjutkan kunjungan ini dengan kegiatan nyata. 

Republik Chuvash yang beribukota Chebaksary dibentuk tahun 1920, luas wilayah 18.300 km2, dan penduduk 1,1 juta jiwa. Republik Chuvash adalah satu dari 89 subyek federasi di Rusia, yang mayoritas dihuni etnis Turkic-Chuvash. Republik Chuvash sering disebut “Mutiara Volga” dikarenakan paling subur di Volga Region. Di Republik Chuvash terdapat industri traktor, alat dan mesin pertanian, industri elektronik, pabrik perkakas, kimia, industri makanan, elektroenergi, dan klinik kesehatan mata. Cheboksary berfungsi pula sebagai kota pelabuhan bagi kegiatan ekspor impor melalui sungai Volga. Kota Chebaksary memiliki kerjasama kota kembar dengan kota Afyonkarahisar (Turki), Eger (Hongaria), Grodno (Belarus), Rundu (Namibia), dan Santa Clara (Cuba).

 

Komentar